Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Hukum Suami Istri Berhubungan Badan di Bulan Ramadan

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Bagus Kurniawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ustadz Zulfahmi S.Pd.I, M.Pd, saat ditemui di Mesjid Al-Muqorrobin kec Medan Tembung, Jumat (7/3/2025) (Foto: Bagus Kurniawan/Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Hukum suami dan istri berjima' (berhubungan badan) saat bulan suci Ramadan kerap menjadi pertanyaan.

Seperti diketahui bulan ramadan adalah bulan sucinya umat islam, di mana diwajibkan melakukan kegiatan ibadah sebanyak-banyaknya.

Salah satunya berpuasa, selain menahan makan dan minum, juga harus menahan hawa dan nafsu.

Lantas berjima ini merupakan melepaskan hasrat dan nafsu, apakah boleh dilakukan pada saat bulan Ramadhan.

Ustadz Zulfahmi S.Pd.I, M.Pd mengatakan, bahwa berjima itu boleh dilakukan dengan catatan tidak dilakukan pada saat sedang berpuasa, yaitu dipagi hari atau setelah subuh hingga menjelang magrib.

Baca Juga: Hadapi Ramadan, Jaga Hidayah dan Perbaiki Hubungan dengan Sesama

Karena ketika melakukan pada saat itu sama dengan membatalkan puasa, dan ketika sengaja dilakukan maka akan dikenakan hukuman. 

"Boleh kita melakukannya namun kita lihat dari waktunya, jadi kalau melakukannya pada pagi hari hingga jelang berbuka itu tidak boleh, karena statusnya membatalkan puasa," ucapnya saat ditemui di Mesjid Al-Muqorrobin kawasan Medan Tembung, Jumat (7/3/2025) Pukul 13.30 WIB. 

"Ketika sengaja dilakukan, kita akan mendapat hukuman, boleh saja dilakukan, namun diwaktu khusus yaitu pada malam hari, sesuai dengan isi ayat Al-Quran Al-Baqarah ayat 187, kita mengikuti dari sini," jelasnya.

Q.S Al-Baqarah:187

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ 

وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ,,,

Artinya : "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka,".

Baca Juga: Menjaga Hidayah dan Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadan

Lebih lanjut Zul mengatakan, karena hasrat laki-laki sulit untuk dibendung, namun ada yang harus dijaga, dimana seorang suami dan istri jangan sampai ketiduran hingga lewat wakty untuk bersahur, dan shalat subuh.

"Hasrat birahi seorang laki-laki kita tahu bagaimana, sulit untuk dibendung dan ditahan, namun ketika kita melakukan hal itu kita harus menjaga, jangan sampai ketiduran tidak sahur dan tidak shalat subuh. Kalau bisa dijaga yaitu kita bangun lalu mandi, terus tahajud, lalu sahur dan shalat subuh berjamaah, MasyaAllah," jelasnya.

Disinggung apakah berjima bisa mengurangi kebaikan dibulan Ramadan ia mengatakan, justru ini, sebutnya, menambah pahala bagi keduanya. Karena berhubungan suami dan istri ini menambah pahala bahkan hingga maut berjumpa.

"Nambah pahala, karena suami dan istri berhubungan badan ya jelas itu nambah pahala, dan itu tidak mengurangi sedikitpun untuk bulan Ramadhan, karena keduanya akan mendapat hingga mati," pungkasnya.

(Cw2/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan