Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Iran Dakwa Suami Istri Asal Inggris sebagai Mata-mata

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Suami istri asal Inggris Craig dan Lindsay Foreman didakwa sebagai mata-mata oleh Iran. (Foto: X Nariman Gharib)

Nusantaraterkini.co, TAHERAN - Sepasang suami istri Inggris yang ditahan di Iran bulan lalu telah didakwa sebagai mata-mata, seperti yang dilaporkan media pemerintah Iran pada Selasa (18/2/2025). 

Kantor Luar Negeri Inggris telah mengidentifikasi pasangan tersebut sebagai Craig dan Lindsay Foreman

Kantor berita Mizan yang berafiliasi dengan badan peradilan Iran melaporkan, “Kedua orang yang ditahan itu memasuki Iran sebagai turis dan mengumpulkan informasi di beberapa provinsi di negara tersebut.” Iran menuduh pasangan tersebut memiliki hubungan dengan “negara-negara yang bermusuhan.” 

“Kami sangat khawatir dengan laporan bahwa dua warga negara Inggris telah didakwa dengan tuduhan spionase di Iran,” kata juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris pada hari Selasa. “Kami terus mengajukan kasus ini secara langsung kepada otoritas Iran.”

Baca Juga: Wartawan AS Dipenjara di Rusia Atas Tuduhan Mata-mata

Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa Hugo Shorter, duta besar Inggris untuk Iran, telah bertemu dengan pasangan tersebut di Kota Kerman, Iran selatan, tempat mereka dipenjara, dengan dihadiri oleh pejabat pemerintah Iran. 

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa mereka memberikan bantuan konsuler kepada pasangan tersebut dan berhubungan erat dengan keluarga mereka. 

Keluarga pasangan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (15/2/2025), setelah penangkapan pasangan tersebut, “Perubahan peristiwa yang tidak terduga ini telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan bagi seluruh keluarga kami, dan kami sangat fokus untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka selama masa sulit ini.”

Baca Juga: Putri Kecil Ini Sosok Pewaris Kim Jong Un Menurut Agen Mata-mata Korsel

Keluarga tersebut mengatakan bahwa mereka “bersatu dalam tekad kami untuk memastikan mereka akan pulang dengan selamat.” 

Keduanya bepergian keliling dunia dengan sepeda motor, menurut laporan AP, yang mengatakan bahwa mereka menyeberangi perbatasan Armenia ke Iran pada tanggal 30 Desember. 

Iran telah lama menggunakan tahanan warga Barat untuk mendapatkan konsesi dalam negosiasi dengan negara-negara Barat, sebuah langkah yang dibantah oleh Teheran.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Sumber: VOA

Advertising

Iklan