Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Hadapi Ramadan, Jaga Hidayah dan Perbaiki Hubungan dengan Sesama

Editor:  Akbar
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Dalam momen yang penuh berkah ini, umat Islam tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan 1446 H, yang tidak hanya sebagai waktu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai momen introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (Istockphoto.com)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Dalam momen yang penuh berkah ini, umat Islam tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan 1446 H, yang tidak hanya sebagai waktu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai momen introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salah satu pesan yang disampaikan dalam khutbah malam ini adalah pentingnya menjaga Hidayah (petunjuk dari Allah) yang telah diberikan, serta meningkatkan kualitas ibadah kita, khususnya menjelang hari kemenangan Idul Fitri 1446 H.

Memahami Puasa dengan Sempurna

Menurut ceramah ulama Zainuddin MZ yang dikutip dari akun Youtube Akun Islamic Review pada Jumat (7/3/2025), ibadah puasa di bulan Ramadan bukan hanya soal menahan lapar, tetapi juga soal bagaimana kita dapat menyempurnakan jumlah hari puasa dengan baik, baik itu 29 atau 30 hari.

Ini adalah langkah pertama dalam meraih keutamaan ibadah puasa yang sejati.

Setelah menyelesaikan puasa, umat Islam dianjurkan untuk mengagungkan Allah SWT melalui takbir, sebagai bentuk syukur atas hidayah yang telah diberikan.

"Takbiran jangan dilakukan sebelum Ramadan selesai," tegas ulama tersebut, mengingatkan agar takbiran hanya dilakukan setelah ibadah puasa telah disempurnakan.

Hidayah: Intan Paling Berharga

Hidayah yang diberikan oleh Allah adalah karunia yang sangat berharga. Tanpa hidayah, kita akan kesulitan dalam menjalani ibadah, apalagi dalam mengendalikan nafsu.

Oleh karena itu, menjaga hidayah adalah hal yang sangat penting, karena ia menjadi kunci dalam memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.

Momen Idul Fitri: Saat Meminta Maaf dan Memperbaiki Hubungan

Idul Fitri 1446 H bukan hanya sekadar momen merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga waktu untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, baik dosa vertikal (terhadap Allah) maupun dosa horizontal (terhadap sesama). 

Dalam kesempatan ini, umat Islam diajak untuk saling memaafkan, karena hanya dengan saling memaafkan kita bisa benar-benar merasakan kebersihan hati dan mendapatkan ridha Allah.

Baca Juga: Suparman Reborn 4 : Kampung Suparman Kedatangan Maling? Akankah Suparman Dapat Menangkapnya

"Memberi maaf lebih mulia daripada meminta maaf," ujar ulama tersebut. 

Oleh karena itu, setelah salat Idul Fitri, kita diajak untuk saling memaafkan, baik dengan orang tua, pasangan, atau sesama Muslim yang mungkin pernah berselisih paham. 

Memaafkan adalah langkah penting dalam membersihkan hati dan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik.

Menghindari Dendam: Menjaga Keutuhan Umat

Di samping itu, penting bagi kita untuk menghindari sifat dendam yang hanya akan memperburuk hubungan antar sesama. Ulama tersebut mengingatkan, "Dendam tidak akan menyelesaikan masalah, justru hanya memperparah keadaan.”

Dalam konteks ini, beliau mencontohkan sikap Rasulullah SAW yang meski telah diusir dan dihina oleh orang Quraisy, beliau memilih untuk memberikan kasih sayang dan tidak membalas dendam.

Baca Juga: Selama Ramadan, Polantas Polda Sumut Gelar Pengamanan dan Pengaturan Lalulintas ke Sejumlah Titik Keramaian Kota Medan

Idul Fitri sebagai Momen untuk Memperbaiki Hubungan

Dalam menghadapi Idul Fitri 1446 H, selain merayakan kemenangan, kita juga diingatkan untuk menjaga hubungan dengan sesama, memperbaiki komunikasi, dan menjaga silaturahmi. 

Sifat dendam dan permusuhan hanya akan merusak tatanan masyarakat. Oleh karena itu, mari manfaatkan momen ini untuk saling memaafkan dan menjalin kembali hubungan yang harmonis.

Dengan demikian, Ramadan dan Idul Fitri bukan hanya sekadar ibadah pribadi, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki hubungan sosial dan mempererat persaudaraan di tengah-tengah masyarakat.

(Akb/nusantaraterkini.co">nusantaraterkini.co)