Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Harga Bitcoin Naik 4,12% Level US$ 96.090,91 Berpotensi Terus Naik Hingga ke Level US$100.000

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
harga Bitcoin kembali tren naik Merujuk data Coinmarket, harga Bitcoin pada pagi ini jam 7.23 WIB di level US$ 96.090,91, naik  4,12% dibandingkan sehari sebelumnya.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Pada perdagangan Kamis 28 November 2024 harga Bitcoin kembali tren naik Merujuk data Coinmarket, harga Bitcoin pada pagi ini jam 7.23 WIB di level US$ 96.090,91, naik  4,12% dibandingkan sehari sebelumnya.

BACA: Kurs Rupiah Berhasil Rebound Bertengger di Level Rp 15.935 Per Dolar AS

Harga Bitcoin (BTC) kembali tren naik menjelang akhir November 2024. Analis prediksi, harga Bitcoin berpotensi terus naik hingga ke level US$ 100.000.

Jika ingin investasi Bitcoin, berikut aplikasi jual-beli uang kripto yang telah mendapat izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengamati, harga bitcoin telah mencatat rekor luar biasa di bulan November tahun 2024.

BACA: IHSG Melorot 38,083 Poin ke Level 7.207,805 di Perdagangan Pagi

Di sepanjang bulan ini, harga bitcoin telah melonjak lebih dari 41% yang sempat menyentuh level tertinggi di harga US$ 99.000 pada 23 November lalu.

Kenaikan harga Bitcoin bulan November utamanya didukung oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024. Pemilu AS yang dilaksanakan pada 6 November 2024 lalu, telah memicu lonjakan minat investor terhadap aset kripto.

‘’Optimisme terhadap kripto semakin didorong oleh janji Trump untuk mendukung regulasi yang lebih ramah terhadap inovasi blockchain, termasuk rencana pembangunan cadangan Bitcoin nasional. Penunjukan pejabat pro-kripto di posisi strategis menegaskan komitmen ini, menciptakan iklim politik yang mendukung pertumbuhan aset digital,’’ kata Fyqieh.

BACA: Bursa Saham Asia Pasifik Bertengger di Zona Merah Tidak Mengikuti Penguatan Wall Street

Lonjakan harga kripto khususnya Bitcoin juga dipicu oleh investasi institusional yang signifikan. ETF Bitcoin dari BlackRock (IBIT) mencatat nilai perdagangan hingga US$ 1,9 miliar dalam satu hari, sementara volume ETF spot mencapai US$ 5,21 miliar.

Produk ETF ini menarik perhatian manajer aset besar seperti BlackRock dan Fidelity, memperkuat posisi Bitcoin sebagai instrumen investasi institusional.

Strategi akumulasi Bitcoin oleh perusahaan seperti MicroStrategy juga meningkatkan sentimen positif, menciptakan tekanan beli yang besar di pasar.

BACA: Wall Street Menghijau Kerek Saham-saham Berkapitalisasi Kecil Mencetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Selain itu, lanjut Fyqieh, kebijakan moneter yang mendukung turut menjadi katalisator. Penurunan suku bunga The Fed menjadi 4,75% dengan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut pada Desember 2024 membuat Bitcoin menjadi opsi menarik bagi investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi dibandingkan aset tradisional.

Stimulus ekonomi sebesar 2 triliun yuan dari China, yang disuntikkan secara bertahap, turut menambah likuiditas pasar global. Stimulus ini memberikan dorongan tidak langsung terhadap harga Bitcoin.

Secara teknikal, Fyqieh menganalisis bahwa pergerakan BItcoin menunjukkan Bitcoin mempertahankan dukungan kuat di sekitar area US$ 90.250, yang mencakup level Fibonacci retracement 0,236 dan EMA 100 hari.

BACA: Harga Emas Spot Turun 0,2% ke Level US$2.621,06 Per Ons Troi Dipicu Oleh Penguatan Dolar AS

Pemulihan dari zona jenuh jual pada indikator RSI menambah optimisme. Penembusan di atas US$ 94.500 berpotensi mendorong BTC ke US$99.800, bahkan menuju target psikologis US$100.000 pada Desember 2024.

‘’Dengan fundamental dan teknikal yang mendukung, prospek pasar bullish Bitcoin tetap kokoh meskipun menghadapi koreksi sementara. Akumulasi yang dilakukan investor menunjukkan kepercayaan terhadap potensi apresiasi nilai Bitcoin dalam jangka panjang,’’ tandas Fyqieh.

(nusantaraterkini.co/win)

Advertising

Iklan