Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,11% Berada di Level Rp16.463 Per Dolar AS

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
nilai tukar rupiah menguat 0,11% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.482 per dolar AS. Alhasil, rupiah jadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Awal perdagangan hari ini. Rabu (10/9/2025) nilai tukar rupiah menguat dibuka di level Rp 16.463 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga : Analis Pasar: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Melemah Meskipun akan Terbatas

Ini membuat nilai tukar rupiah menguat 0,11% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.482 per dolar AS. Alhasil, rupiah jadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.

Baca Juga : Analis Pasar: Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo Picu Nilai Tukar Rupiah Melemah

Pergerakan mata uang di kawasan bervariasi. Di mana, yen Jepang dan dolar Hongkong berada satu level di bawah rupiah setelah terkerek 0,01%

Berikutnya ada won Korea Selatan yang terlihat menguat tipis 0,001% terhadap the greenback.

Baca Juga : Warga Protes Tunjangan Rumah Dinas DPRD Sumut Capai Puluhan Juta Rupiah

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,29%.

Disusul, ringgit Malaysia yang ambles 0,18% dan baht Thailand yang koreksi 0,15%. Lalu ada dolar Taiwan yang tertekan 0,13%.

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah Perkasa Dibuka di Level Rp 16.386 Per Dolar AS

Selanjutnya, dolar Singapura turun 0,05% dan yuan China melemah tipis 0,04% di pagi ini.

Analis Pasar: Rupiah Masih Berpotensi Melemah Meskipun akan Terbatas

Pada perdagangan Selasa (9/9/2025) rupiah rupiah ditutup melemah ditutup melemah 1,05% ke level Rp 16.482 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Adapun berdasarkan Jisdor BI, rupiah juga melemah 0,70% ke Rp 16.462 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong melihat, rupiah melemah di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas domestik oleh kekhawatiran fiskal pemerintah menyusul penggantian Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Selain dari perkembangan domestik yang belum begitu mendukung, Lukman menyoroti, pasar juga menantikan rilis revisi tahunan data pekerjaan AS malam ini.

“Data ini diperkirakan bisa seburuk tahun lalu, ketika data pekerjaan direvisi turun lebih dari 800.000,” ujarnya.

Untuk perdagangan Rabu (10/9/2025), Lukman memperkirakan dolar AS masih akan terus dalam tekanan oleh pelemahan ekonomi. 

“Hal ini bisa sedikit banyak mendukung rupiah, selain tentunya intervensi Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Dengan begitu, Lukman memproyeksikan, rupiah masih berpotensi melemah meskipun akan terbatas.

Ia menaksir, rupiah bisa berada di rentang Rp 16.400–Rp 16.550 per dolar AS pada Rabu (10/9/2025).

Advertising

Iklan