Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

MPR: Perlu Support System untuk Perempuan Agar Bergerak di Bidang Ekonomi

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Sekjen MPR Siti Fauziah (Foto: dok MPR)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Siti Fauziah mendorong adanya transformasi sistem yang lebih inklusif bagi perempuan khususnya di sektor ekonomi

Untuk itu perlu kerjasama dari berbagai pihak, khususnya sesama perempuan, untuk bisa menciptakan support system yang lebih kuat bagi perempuan agar bergerak di bidang ekonomi.

“Kolaborasi ini perlu dibangun lintas sektor, seperti masyarakat, lembaga masyarakat, hingga pemerintah sebagai pemangku kebijakan sampai pada perempuan itu sendiri. Kolaborasi membangun support system yang kuat ini menjadi kunci bagi terwujudnya ekonomi inklusif terhadap perempuan dan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Political Will Cegah Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak Harus Diperkuat

Lebih lanjut Siti Fauziah mengatakan kondisi ekonomi yang membutuhkan sumber daya manusia juga memberi dampak kepada perempuan untuk terlibat dan berkontribusi di dalamnya. 

“Semakin terbukanya kesempatan perempuan untuk berkontribusi di bidang ekonomi selain karena kebutuhan tenaga kerja perempuan di bidang-bidang tertentu dan mendukung ekonomi keluarga, juga karena tingkat pendidikan perempuan saat ini mengalami peningkatan,” jelasnya.

Dalam konteks eksistensi perempuan masa kini, lanjutnya, peran perempuan di dalam kehidupan sosial tidak dapat dipandang sebelah mata. 

“Kaum perempuan saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai ibu rumah tangga yang menjalankan fungsi reproduksi mengurus anak dan suami, ataupun pekerjaan domestik lainnya,” ujarnya.

“Perempuan selalu dipandang sebagai sosok yang memiliki peran ganda, yaitu mengurusi urusan domestik atau mengurus pekerjaan di rumah, dan ruang publik atau peran dalam pekerjaan,” sambungnya.

Baca Juga: Laporan PBB: Hak-hak Perempuan di Seperempat Negara di Dunia Alami Kemunduran

Dalam urusan di ruang publik, menurut Siti, perempuan terutama dari kalangan menengah bawah, menghadapi tantangan. 

“Kesempatan terlibat di sektor ekonomi, bisa terkendala dengan minimnya modal finansial maupun sosial termasuk kapasitas pengetahuan. Banyak dari kelompok ini juga yang terlilit hutang hingga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ungkapnya.

Karena itu, Siti menambahkan, perlu transformasi sistem yang lebih inklusif bagi perempuan khususnya di sektor ekonomi. Untuk itu perlu kolaborasi dari berbagai pihak khususnya sesama perempuan untuk menciptakan support system yang lebih kuat bagi perempuan agar bergerak di bidang ekonomi. 

Dia berharap, perempuan dapat saling memberi dukungan supaya perempuan dapat menjadi sosok yang multi peran baik di ruang domestic maupun publik dan bukan lagi yang dikenal sebagai kaum lemah seperti stigma yang melekat selama ini pada perempuan.

(cw1/nusantaraterkini.co)