Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Legislator Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Banjir Bandang di Bima

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Anggota Komisi VIII DPR Mahdalena. (Foto: dok DPR)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Mahdalena meminta pemerintah daerah hingga pusat mengambil langkah cepat dan tepat dalam menangani bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).  

Hingga saat ini sebanyak 2 orang meninggal, enam hilang, tujuh rumah hanyut, dan ribuan hektare lahan pertanian terendam.

“Kami mendorong pemerintah daerah bergerak cepat baik badan penanggulangan bencana daerah, Tagana, dan dinas terkait untuk memastikan korban banjir bandang yang hilang bisa segera ditemukan dan mereka yang terdampak bisa terpenuhi kebutuhan dasar mereka,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Dia mengatakan upaya pendampingan harus dilakukan terhadap korban bencana banjir dan tanah longsor khususnya kepada perempuan, orang tua dan anak-anak. Penyediaan kebutuhan korban banjir juga harus dilakukan segera untuk korban bencana.

"Tindakan cepat dan tepat harus dilakukan sambil menunggu status resmi dari pemerintah daerah terkait bencana ini," katanya.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bima, Enam Orang Hanyut, Dua Meninggal

Korban bencana banjir dan tanah longsor terjadi pada Senin (3/2/2025). Tanah longsor terjadi pada dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Wera sejak pukul 19.00 Wita.  

Sementara itu, banjir bandang pada Minggu, (2/2/2025), menyebabkan akses ke Kecamatan Wera lumpuh total. Putusnya dua jembatan utama di Kecamatan Ambalawi, yakni Jembatan Tololai di Desa Mawu dan Jembatan Ujung Kalate di Desa Nipa, membuat jalur darat tidak bisa digunakan. 

Baca Juga: 21 Orang Tewas, 5 Hilang saat Banjir Bandang dan Longsor Landa Pekalongan

Selain menyulitkan mobilitas warga, kondisi ini juga menghambat proses evakuasi karena tim gabungan kesulitan mencapai daerah terdampak. Selain korban jiwa dan kerusakan rumah, banjir juga membawa dampak besar bagi sektor pertanian.  

Mahdalena mendesak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial segera turun tangan untuk membantu penanganan bencana di Kecamatan Wera.

“Peran serta semua pihak antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar penanganan bencana ini bisa tertangani dengan segera,” tegas legislator NTB  ini.

(cw1/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan