Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bima, Enam Orang Hanyut, Dua Meninggal

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Dampak banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. (Foto: dok BNPB)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Sebanyak dua warga meninggal dunia dan enam orang lainnya masih dalam pencarian pasca banjir bandang menerjang Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/22025) pukul 18.10 WITA.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kondisi mutakhir pada Senin (3/2/2025) pukul 12.00 WIB, air sudah surut.

"Fokus tim gabungan saat ini pada pencarian dan penyelamatan korban. Hingga siang ini, tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di pesisir pantai untuk pencarian korban hilang," katanya.

Diketahui, banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi di hulu pegunungan Pulau Sangeang membawa material kayu dan batu hingga menghatam rumah warga yang berada di lereng pegunungan.

Hasil kaji cepat sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mencatat tujuh rumah panggung milik warga hanyut tersapu banjir.

Baca Juga: 21 Orang Tewas, 5 Hilang saat Banjir Bandang dan Longsor Landa Pekalongan

"Akibat kejadian ini, sebanyak 99 orang terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat dan masjid terdekat," jelasnya.

Muhari memaparkan, untuk sementara, kerugian materil yang terdata antara lain ada tiga jembatan putus (Jembatan Tololai Desa Mawu, Jembatan Ujung Kalate Desa Nipa dan Jembatan Talapiti Desa Talapiti), satu ruas jalan hampir putus di Desa Nanga Wera.

"Kemudian lahan seluas 40 hektar areal pertanian terdampak, tanaman padi milik warga terbawa banjir dan areal persawahan dipenuhi sedimen," sebutnya.

Sehari sebelum peristiwa banjir bandang di Kecamatan Wera, Muhari menuturkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan kejadian bencana angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bima. Lokasi terdampak ada di dua desa yaitu Desa Pandai di Kecamatan Woha dan Desa Mandala di Kecamatan Wera.

"Kejadian angin kencang tersebut berdampak pada 5 KK atau 15 jiwa," bebernya.

Di desa Mandala, dua unit rumah dilaporkan rusak berat akibat tiupan angin. Sementara di Desa Pandai, satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat. 

Baca Juga: Rumah Warga Hancur dan Hanyut Dihantam Banjir Bandang

Bupati Bima sebelumnya telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 188.45/56/07.4 Tahun 2025 tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Bencana Alam Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Bima Tahun 2025. Perpanjangan kedua status tanggap darurat berlaku hingga tanggal 3 Februari 2025.

"BNPB mengimbau masyarakat di Kabupaten Bima untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca di wilayah ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," pungkasnya.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan