Nusantaraterkini.co, MEDAN - Dalam rangka memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, JPIC Kapusin Medan bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Medan dan Siantar mengadakan kegiatan refleksi kebangsaan bersama masyarakat adat di kawasan Tano Batak.
Kegiatan ini berlangsung di Nagori Sipahoras, Kabupaten Simalungun, Minggu (17/8/2025) yang dipadukan dengan aksi penanaman pohon sebagai simbol perlawanan terhadap krisis ekologis.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa sekaligus penguatan nilai kemerdekaan yang sejati bagi masyarakat adat yang masih menghadapi ancaman terhadap ruang hidupnya.
Baca Juga : Aksi Kamisan Medan Bersolidaritas untuk Masyarakat Adat Natinggir
Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan Leonardus Simamora mengatakan, momen hari Kemerdekaan RI untuk merefleksikan apakah masyarakat adat telah merdeka atau masih ditindas.
“Refleksi 80 Tahun RI harus menjadi momentum untuk bertanya, sudah merdekakah masyarakat adat dari perampasan tanah dan kerusakan lingkungan?. Jika hutan mereka dirampas dan danau tercemar, maka kita belum benar-benar merdeka,” ungkapnya, Senin(18/8/2025).
Selain diskusi reflektif, kegiatan ini juga diisi dengan penanaman pohon di wilayah masyarakat adat sebagai simbol harapan baru dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Penanaman pohon dipilih bukan hanya sebagai kegiatan seremonial, tetapi juga aksi ekologis yang memiliki dampak jangka panjang dalam menjaga keseimbangan alam.
Baca Juga : PT TPL Kembali Gusur Masyarakat Adat Natinggir, Rumah Dilempari, Anak-Anak Jadi Korban
Pastor Walden Sitanggang OFM. Cap dari JPIC Kapusin Medan, menegaskan bahwa Gereja Katolik terpanggil untuk berpihak kepada rakyat kecil.
"Gereja Katolik terpanggil untuk berpihak kepada rakyat kecil, khususnya masyarakat adat yang terus berjuang mempertahankan tanah leluhur mereka," ucapnya.
Senada, Ketua Presidium PMKRI Cabang Siantar, Maruli siahaan menekankan, solidaritas lintas generasi menjadi kunci dalam menghadapi ancaman ekologis di kawasan Toba.
"Melalui kegiatan ini, JPIC Kapusin Medan bersama PMKRI Cabang Medan dan PMKRI Cabang Siantar menyerukan kepada pemerintah dan seluruh elemen bangsa untuk tidak menutup mata terhadap penderitaan masyarakat adat, serta mendukung langkah-langkah konkret pelestarian lingkungan. Merdeka sejati hanya bisa terwujud jika tanah, air, dan hutan tetap lestari untuk generasi mendatang," pungkasnya.
(Jas/nusantaraterkini.co)