NUSANTARATERKINI.CO - Meski sudah menikah, tak jarang seseorang masih tak jujur dengan pasangannya seperti kejadian suami syok istrinya ternyata seorang pelacur.
Kejadian suami syok istrinya ternyata seorang pelacur itu berujung pada kehancuran rumah tangga.
Dikutip dari eva.vn, suami syok istrinya ternyata seorang pelacur itu adalah Chen, pemilik toko minuman di Kota Kaohsiung, Taiwan.
Bertahun-tahun yang lalu, Chen online untuk mencari seseorang untuk diajak ngobrol dan secara tidak sengaja bertemu dengan Yang.
Keduanya merasa sangat cocok dalam kepribadian.
Mereka sering saling curhat dan menjadi semakin dekat lalu secara bertahap menjalin cinta secara online.
Pada bulan Juni 2011, Chen dan Yang mengatur pertemuan di Shanghai, Tiongkok.
Pertemuan di luar ini membuat Tuan Chen semakin mencintai Nona Yang karena ia memiliki penampilan yang cantik dan menggoda.
Tak hanya itu, kepribadiannya juga sangat lembut dan penuh kasih sayang.
Baru pada saat itulah Yang mengungkapkan informasi yang mengejutkan, yaitu ia memiliki anak dan saat ini sedang menjaga orang tua kandungnya.
Yang berkata bahwa ia benar-benar ingin mencarikan ayah untuk anaknya sehingga ia tidak perlu mengasihani dirinya sendiri ketika dia besar nanti.
Mendengar hal itu, Chen sangat bersimpati dan berbelas kasih terhadap situasi Yang.
Tuan Chen bertekad melupakan masa lalu kekasihnya.
Ia ingin menikahi Nona Yang dan mengasuh anak mereka bersama.
Pada awal Maret 2013, Chen dan Yang terbang kembali ke provinsi Hunan, kampung halaman Yang.
Pada bulan Mei tahun itu, pasangan tersebut menerima surat nikah mereka.
Setelah itu, Chen segera membawa Yang kembali ke Kaohsiung untuk menetap.
Pernikahan itu tampak sangat indah dan mulus, namun tak lama kemudian keretakan mulai muncul.
Pada tanggal 19 Juli 2017, Yang menerima izin tinggalnya di Kaohsiung.
Sejak itu, ia mulai mengalami perubahan yang tidak biasa.
Sang istri menjadi dingin dan menjauhi Chen tidak peduli seberapa dekat dan penuh kasih sayang ia dengan istrinya.
Yang sering menolak untuk "berhubungan seks" dengan suaminya, meminta uang berkali-kali, namun ketika ia mendapatkan uang ia malah memarahi suaminya dan mengabaikan pekerjaannya di kafe.
Pada bulan Juni 2019, Chen memperhatikan bahwa istrinya mulai memposting banyak foto terbuka di jejaring sosial WeChat dan sering keluar rumah hingga tengah malam.
Yang juga dicurigai oleh orang-orang di sekitarnya sebagai pelacur karena ia sering diantar oleh bus antar-jemput ke rumahnya dan dilihat oleh tetangga.
Yang sama sekali mengabaikan pandangan orang-orang di sekitarnya.
Hal itu membuat Chen sangat kecewa dan malu hingga membuat hubungan pasangan itu juga memburuk secara serius.
Chen ingin memaafkan istrinya berkali-kali, tetapi pada tanggal 1 Januari 2020, Yang ditangkap oleh polisi karena prostitusi di sebuah motel.
Chen tidak dapat menerimanya lagi, jadi ia memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai.
Ia menuntut Yang memberikan kompensasi kepadanya sebesar 1 juta yuan (sekitar Rp 2,1 miliar) untuk kenyamanan emosional.
Di kantor polisi, Yang masih dengan berani menyatakan bahwa ia tidak berhubungan seks dengan siapa pun.
Ia mengatakan bahwa ia tidak memahami hukum, tidak melanggar hukum, lalu dengan tenang membayar denda.
Semua ia lakukan tanpa rasa malu dan penyesalan sedikit pun.
Selama proses peninjauan kasus perceraian Chen dan Yang, hakim Pengadilan Kota Kaohsiung menemukan bahwa Yang berulang kali terlibat dalam prostitusi.
Yang berurusan dengan pelanggan pria dengan bayaran 10 ribu yuan (sekitar Rp 21 juta) setiap sesi.
Perilaku Yang sangat melanggar pernikahannya dengan Chen.
Pada akhirnya, Yang harus memberi kompensasi kepada Chen sebesar 300 ribu yuan (sekitar Rp 656 juta).
(*/nusantaraterkini.co)