nusantaraterkini.co, JAKARTA - Puluhan pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) terjaring razia Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam operasi penertiban sepanjang 2025. Prostitusi ini ada yang online dan offline.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP PPU, Rahmadi, saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025) mengatakan, pelanggan PSK di IKN hampir rata-rata dari luar provinsi. Mereka berprofesi sebagai sopir hingga kuli bangunan.
Baca Juga : IKN Diduga Jadi Sarang PSK, Ini Kata Cak Imin
"Untuk pelanggan sendiri sebenarnya banyak dari luar provinsi. Mohon maaf, dari rekan-rekan kita dari Jawa Barat, dari Makassar, dari Balikpapan, dari Bandung juga ada. Kalau yang lokalannya nggak terlalu banyak. Paling ada satu-dualah," kata Rahmadi dikutip kumparan, Selasa (8/7/2025).
Sebelumnya, personel Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara terus melakukan patroli penertiban di wilayah IKN. Karena kendati sudah ada Otorita IKN, tapi secara administratif penegakan peraturan daerah (perda) masih jadi kewenangan pemerintah kabupaten setempat.
Baca Juga : Heboh, Tambang Bitcoin di Medan Johor Digerebek
Dalam tiga kali operasi penertiban terakhir, khusus di wilayah Kecamatan Sepaku terjaring 64 orang perempuan diduga pramunikmat atau pelaku praktik prostitusi.
Para PSK tersebut menyewa kamar penginapan dengan tarif Rp 300 ribu per malam. Pelaku prostitusi itu tawarkan jasa dengan harga antara Rp 400 ribu hingga Rp700 ribu sekali kencan
(Dra/nusantaraterkini.co).