Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kurs Rupiah Melemah 0,2% di Level Rp15.913 Per Dolar AS di Awal Perdagangan Selasa (26/11/2024)

Editor:  Wiwin
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kurs rupiah spot dibuka di level Rp 15.913 per dolar Amerika Serikat (AS). Ternyata, hal ini membuat kurs rupiah melemah 0,2% diperdagangan hari ini.

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Awal perdagangan hari ini. Selasa (26/11/2024) pagi ini pergerakan kurs rupiah melanjutkan pelemahan di pasar spot

Kurs rupiah spot dibuka di level Rp 15.913 per dolar Amerika Serikat (AS). Ternyata, hal ini membuat kurs rupiah melemah 0,2%.

BACA: Harga Minyak Mentah Bertahan Dekati Level Tertinggi Dalam Dua Minggu Setelah Kenaikan 6% Minggu Lalu

Dibandingkan sebelumnya, kurs rupiah di penutupan hari sebelumnya di level Rp 15.881 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

Hingga pukul 09.00 WIB, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,39%.

BACA: Harga Emas Antam Melorot Rp2.000 Dibanderol Rp1.539.000 per gram di Perdagangan Senin (25/11/2024)

Selanjutnya, dolar Singapura yang turun 0,3% dan ringgit Malaysia yang koreksi 0,28%. Disusul, won Korea Selatan yang tertekan 0,23%.

Berikutnya, yuan China yang tergelincir 0,13% dan dolar Taiwan yang turun 0,06%. Lalu ada dolar Hongkong yang terlihat melemah tipis 0,001%.

BACA: Kurs Rupiah Spot Dibuka Melemah 0,23% di Level Rp15.912 Per Dolar AS Pagi Ini

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,09%.

Disusul, peso Filipina yang terlihat menguat tipis 0,003% terhadap the greenback di pagi ini.

BACA: Bursa Saham Asia Pasifik Bertengger di Zona Hijau, Saham Australia Sentuh Rekor Tertinggi

Sementara,Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (26/11). Di mana, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,04% ke Rp 15.881 per dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini (25/11).

Sementara, di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,29% ke Rp 15.864 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai, melemahnya rupiah spot akibat belum jelasnya seputar isu gencatan senjata di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS juga kembali melanjutkan penguatan setelah terkoreksi pasca memilih Scott Bessent sebagai menteri keuangan AS.

Untuk besok, Lukman memperkirakan rupiah masih akan bergerak konsolidasi. Sebab, investor masih akan terus mencermati perkembangan seputar perang Ukraina dan di Timur Tengah.

Namun, konsolidasi itu dengan kecenderung melemah lantaran investor juga mengantisipasi risalah pertemuan FOMC pada malam harinya.

"Dengan perkembangan belakangan ini, besar kemungkinan the Fed akan memberikan statement yang lebih hawkish," ujarnya.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelaku pasar mengurangi taruhan untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Desember. Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitasnya turun menjadi 52% dari 72% di bulan lalu.

"Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai The Fed, dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat mendatang, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga," kata dia.

Karenanya, Ibrahim menilai rupiah berpotensi melemah di rentang Rp 15.820 - Rp 15.910 per dolar AS. Sementara Lukman di Rp 15.800 - Rp 15.950 per dolar AS pada hari ini.(ktn)

(nusantaraterkini.co/win)