Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Dunia Bersiap Hadapi Lonjakan Robot Humanoid China

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Sebuah robot humanoid terlihat di area pengalaman Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Digital China (Digital China Summit) kedelapan di Fuzhou, Provinsi Fujian, China tenggara, pada 28 April 2025. (Foto: Xinhua/Lin Shanchuan)

Nusantaratekini.co, NANJING - Robot-robot humanoid yang berlomba di lintasan yang sejajar dengan para pelari maraton, melakukan sprint , bertanding sepak bola, dan bahkan berduel dalam permainan kombat selayaknya dalam adegan film fiksi ilmiah kini terwujud menjadi kenyataan di Tiongkok.

Beberapa hari setelah Beijing menggelar ajang setengah maraton pertama di dunia yang diikuti oleh manusia dan robot yang beriringan dan berdampingan, Kota Wuxi di Provinsi Jiangsu, China timur, menyelenggarakan pertandingan olahraga pertama di China untuk robot berbasis kecerdasan buatan (artificial Intelligence /AI) pada Jumat (25/4/2025) pekan lalu. Selain itu Beijing juga mengumumkan rencana untuk menggelar robot humanoid dunia pada akhir tahun ini.

“Sebagian besar robot tidak dirancang untuk berolahraga, melainkan untuk skenario industri atau kegiatan sehari-hari,” kata Guo Dahong, wakil manajer umum divisi robot humanoid di Miracle Automation Engineering Co. Ltd., yang berpartisipasi dalam ajang di Wuxi tersebut.

Menurut Chinese Institute of Electronics, pihak penyelenggara ajang itu, pertandingan antar-robot di Wuxi ini menarik partisipasi dari 100 lebih tim peneliti dan perusahaan, menampilkan 150 lebih robot kompetitor yang beragam.

“Melalui olahraga lari atau cabang atletik lainnya, kami dapat menguji stabilitas struktural robot dan menyempurnakan kemampuannya untuk menjadi seperti manusia,” kata Guo.

Baca Juga: Pabrik Mobil di China Mulai Pekerjakan Para Robot Humanoid

Dia menambahkan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan robot-robot tersebut dapat berintegrasi dengan mulus ke dalam lingkungan manusia untuk melakukan tugas-tugas yang bersifat berulang, berbahaya, atau menuntut ketahanan fisik.

Menurut Chinese Institute of Electronics, robot humanoid siap merombak hampir 20 bidang, termasuk manufaktur otomotif, layanan rumah tangga, kedirgantaraan, dan respons darurat. Robot-robot tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengelasan, patroli keamanan, pemadaman kebakaran, dan bahkan eksplorasi luar angkasa.

Guo berharap industri manufaktur, tempat robot-robot dapat disesuaikan untuk melakukan tugas berpresisi, akan menjadi bidang pertama yang membukukan penerapan robot humanoid secara besar-besaran. Guo juga meramalkan perluasan tugas-tugas robot di masa mendatang ke sektor jasa, meskipun dia mengakui bahwa pasar ini masih dalam tahap awal.

“Lingkungan kehidupan manusia terlalu kompleks, jadi keamanan harus menjadi prioritas saat menggunakan robot,” kata Guo. "Dengan tantangan teknologi yang nyaris tidak ada, kini perlombaannya adalah tentang perusahaan mana yang dapat berinovasi paling cepat."

Sebuah laporan industri belum lama ini membayangkan pasar robot humanoid China akan mencapai 8,24 miliar yuan (1 yuan = Rp2.310) per tahun 2025, yang mencakup sebagian dari pangsa pasar global. Per tahun 2030, pasar itu dapat meroket menjadi sekitar 870 miliar yuan.

Wang Yitao, penyelenggara pertandingan kombat robot di Wuxi, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini sebenarnya tidak bersaing untuk merebut trofi. Tujuan mereka adalah memamerkan produk-produk terbaru untuk mendapatkan peluang lebih besar dalam menunjukkan kemajuan, memperluas penerapan, dan membuka peluang pasar baru.

"Beberapa perusahaan berfokus pada sistem penglihatan, sementara yang lainnya fokus pada komponen inti atau algoritma. Acara-acara seperti ini mempertemukan seluruh rantai pasokan, membuka ruang untuk kolaborasi. Dominasi Tiongkok dalam industri energi baru terjadi berkat ekosistem industrinya yang lengkap," ujar Wang.

Baca Juga: Demam Robot Humanoid Melanda China, Lonjakan Permintaan Penyewaan Meningkat

Perusahaan-perusahaan teknologi China meraih momentum yang luar biasa di bidang robotika. Data menunjukkan bahwa per tahun 2024, Tiongkok telah memiliki 451.700 perusahaan robot cerdas, melonjak 206,7 persen dari tahun 2020, sebuah angka yang menakjubkan.

Selama pertandingan robot di Wuxi, sejumlah proyek kolaborasi industri ditandatangani dengan kawasan industri robot humanoid lokal, termasuk penerapan robot humanoid untuk inspeksi keamanan kereta bawah tanah dan pengoperasian pabrik baterai.

Pusat Inovasi Robotika Humanoid Nasional dan Lokal yang berbasis di Shanghai memperkirakan bahwa pada tahun 2026, robot humanoid akan diproduksi secara massal sebagai produk serbaguna, setelah penjualan tahunannya mencapai ambang batas 100.000 unit.

“Jika robot humanoid dapat melakukan tugas atau berbincang, saya ingin bertanya,” kata seorang warga Wuxi bernama Sun Shangqin. "Bujet saya di bawah 20.000 yuan."

Meski begitu, banyak robot humanoid yang harganya masih jauh dari ekspektasi harga rata-rata konsumen. Sebagai contoh, robot layanan rumah tangga yang dipamerkan dalam acara di Wuxi tersebut, yakni sebuah robot bionik beroda untuk pengguna yang memiliki keterbatasan mobilitas, dibanderol dengan harga 700.000 yuan.

"Namun, masa depannya cerah. Seiring kemajuan teknologi dan semakin menurunnya biaya, serta munculnya skenario penerapan yang tepat, robot humanoid tak diragukan lagi akan diadopsi secara luas," kata Xu Jing, lektor kepala di Universitas Tsinghua.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Sumber: Xinhua