nusantaraterkini.co, BALI - Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) Bali berinisial SLKDP diduga melakukan pelecehan seksual dengan membuat konten porno "deepfake".
Kasus ini terungkap berkat mantan pacar pelaku yang mengirimkan pesan kepada sejumlah korban melalui media sosial, Kamis (13/3/2025). Isi pesan itu adalah tangkapan layar foto para korban tanpa busana di ponsel pelaku.
"Terungkap ketika beberapa perempuan, dikirimkan bukti oleh mantan (pacar) pelaku, pelaku menyimpan dan mengedit foto-foto pribadi kami dari media sosial," kata salah satu korban dikutip kumparan, Sabtu (26/4/2025).
Setiap foto dilengkapi dengan nama dan kode. Foto-foto itu diduga diedit menggunakan bot yang berbasis artificial intelligence (AI) di Telegram.
"Foto-foto yang awalnya bersifat wajar dan umum di media sosial, diambil tanpa izin, lalu diedit secara digital sehingga tampak seolah-olah kami dalam kondisi tanpa busana atau telanjang," sambungnya.
Kondisi psikologis para korban ternyata semakin kalut setelah bertemu dengan pelaku. Korban ini mengaku diliputi rasa ketakutan dan gelisah saat beraktivitas ke luar rumah akibat konten porno deepfake itu.
Di sisi lain, para korban sering melihat pelaku beraktivitas normal di kampus. Para korban akhirnya memutuskan melaporkan kasus ini ke pihak kampus.
"Pada akhirnya saya pikir kenapa saya yang takut? Kan saya korban. Jadi, saya dan korban lain sepakat melaporkan hal ini ke kampus," katanya.
Berdasarkan hasil penelusuran korban ini, para korban sebagian besar berasal dari fakultas yang sama dengan pelaku. Ada juga korban dari fakultas lain.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lebih dari 35 orang yang menjadi korban konten porno deepfake pelaku.
Korban ini dan korban lainnya sedang berkoordinasi melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian atau menunggu sanksi yang diberikan pihak rektorat.
(Dra/nusantaraterkini.co).