NusantaraTerkini.co, MEDAN - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara (Sumut) Brigjen Pol Toga Panjaitan menyebutkan kalau rehabilitasi bagi korban pecandu narkoba masih minum.
Hal ini disampaikannya usai Deklarasi Anti Narkoba Masyarakat Pesisir dan Perbatasan RI dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024.
"Kita berharap angka prevalensi tadi menurun jadi tidak hanya hulunya, hilirnya juga, tidak hanya pengedar, tapi korban-korban tadi lebih penting lagi mereka yang sudah terpapar (direhabilitasi)," ungkapnya di Kantor BNNP Sumut, Senin (24/6/2024).
Toga mengatakan korban yang terpapar narkoba di Indonesia jumlahnya kurang lebih 4 juta orang. Dari angka tersebut, provinsi Sumut menyumbang korban terpapar narkoba paling tinggi yakni lebih dari 1 juta orang.
Mantan Dirnarkoba Polda Sumut ini menyampah, masalah rehabilitasi ini terkendala anggaran.
"Makanya itu tinggal negara serius tidak menganggarkan ini, ada 4 juta orang pemakai di Indonesia ini, minimal 100 ribu orang lah terobati (tiap tahunnya)," katanya.
"Kita berharap mereka pulih tidak menggunakan narkoba lagi kan sudah menurukan demand (permintaan), kesejahteraan mereka bisa meningkat, uangnya tidak habis untuk menggunakan narkoba," sambungnya.
Menurut Toga, jumlah pecandu yang lebih dari satu juta orang di Sumut mestinya sebanding dengan pengobatan atau rehabilitasi.
"Kita hampir satu juta di Sumut, satu juta lebih malah, kita yang direhabilitasi setahun gak lebih dari 10 ribu orang, sangat minim, minimal 10 ribu orang atau 20 ribu orang per tahun," ucapnya.
BNNP Sumut, kata Toga, terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membantu penanganan rehabilitasi.
"Panti rehab kita ada swasta, BNN ada, Kementrian Sosial, Lapas ada, Angkatan Laut, Kodam sendiri menyiapkan tempat di Siantar, polisi juga di Brimob Sampali. Pak Walikota juga sudah menyiapkan tempat di Tuntungan, tinggal anggarannya," tukasnya.
Diketahui, peredaran narkoba di Sumut sudah sangat mengkhawatirkan. Sumut menjadi peringkat satu jumlah pecandu terbanyak di Indonesia.
Bak efek domino, maraknya narkoba ini juga memicu meningkatnya angka kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat terutama di Sumut.
(Cw5/NusantaraTerkini.co)