Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kemenkes Lakukan Investigasi Perihal PPDS FK Undip yang Berujung Bunuh Diri

Editor:  Akbar
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan investigasi perihal Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) yang berujung bunuh diri. (Instagram Najwashihab)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan investigasi perihal Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) yang berujung bunuh diri.

“Untuk memastikan apakah ini ada unsur bullying atau tidak. Mudah-mudahan dalam seminggu ini sudah ada hasilnya,” kata Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dilansir dari laman instagram @najwashihab pada Kamis (15/8/2024).

Alhasil, surat pemberhentian sementara program studi anestesi kepada RSUP Kariadi -dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Azhar Jaya- untuk investigasi.

nusantaraterkini.co/uploads/images/202408/image_870x_66be348664f4f.jpg" alt="">

“Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di SUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro,” tulis dr Azhar dalam surat tertanggal 14 Agustus 2024.

Baca Juga: Rizky Juniansyah Dapat Bonus Rp 6 Miliar dari Jokowi, Berikut Pengakuan Atlet Tak Dapat Perhatian dari Pejabat Daerah

Dalam postingan akun instagram @najwashihab, sebelumnya, seorang mahasiswi kedokteran program spesialis ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024). Hal tersebut diduga karena perundungan yang dialaminya.

Postingan tersebut mendapat respon dari warganet sehingga postingan ini 8.236 like dan 215 komentar, seperti:

hani_marlin

Sangat disayangkan sekali hal ini terjadi, bukan hanya sekali tetapi beberapa kali kejadian ini terjadi. Entah sampai kapan "perundungan" dan "senioritas" di dunia pendidikan ini akan berakhir. Bukankah ada lafal sumpah dokter yang berbunyi, " Saya akan memperlakukan Teman Sejawat saya seperti saudara kandung" Miris tapi ini nyata. RIP hati nurani ????

erwinheriana17

Ilmu tinggi tak menjamin akhlak bagus.

alvin.sa.putra

Ini baru pendidikan yg notabene nya ga dapet duit, sekarang kalau kita ngomong cari pekerjaan apalagi ????. Banyak dokter spesialis harus menjilat kaki seniornya alias sembah zungkem cuman buat dapet izin di “daerah” yang sudah dikuasai oknum tertentu ????. Profesi suci mbelgedes ????

privvv.doccc

UP????

Katanya kasus ini terkesan ditutup2i

Kami sbg masyarakat sgt takut berobat ke dokter hasil pendidikan zolim bullying, ke sesama dokter saja zolim aplg ke pasien ????

iadepari

Sediakan pengawas eksternal non ahli kesehatan di institusi pendidikan bidang kesehatan, monitoring semua kegiatan! Kami rakyat layak mendapatkan dokter yang sehat mental, karena kami mau berobat untuk sehat, bukan ditinggalkan alat-alat bedah di dalam badan kami saat kami operasi Atau diberikan obat yang tidak sesuai kebutuhan saat kami berobat.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Ruang Terbuka Hijau di IKN

febgogreen

Apakah ini semua sesungguhnya terjadi di semua institusi kedokteran dan kedokteran gigi di Indonesia? ???? yang baru ketahuan ini..

ayu_prativi

Kemendikbud waktunya berbenah diri sih, dr sistem rekrutmen dosen cpnsnya aja uda buka peluang sebesar2nya terhadap nepotisme. Sistem pengangkatan guru besar kemarin juga ditemukan masalah. Sampe ke pola didik dan sistem pendidikan juga bermasalah. ????

kenzomahesa20

Ini hanya satu dari sekian banyak kasus di dunia ppds, coba diusut pasti bayak senioritas yg tidak manusiawi terhadap juniornya. Ayo dibantu usut tim @narasi.tv ????

alvin.sa.putra

Ini baru pendidikan yg notabene nya ga dapet duit, sekarang kalau kita ngomong cari pekerjaan apalagi ????. Banyak dokter spesialis harus menjilat kaki seniornya alias sembah zungkem cuman buat dapet izin di “daerah” yang sudah dikuasai oknum tertentu ????. Profesi suci mbelgedes ????

(Akb/nusantaraterkini.co)