Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Harga Bawang Putih dan Cabai Merah Kembali Naik, Konsumen Tertekan

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Elvrida Lady Angel Purba
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Keadaan Pasar Sambu hari ini (9/10/2024). (Foto: Elvirida Lady Angel Purba/Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Harga sejumlah komoditas pangan penting, seperti bawang putih bonggol dan cabai, kembali mengalami kenaikan tipis di pasar tradisional.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pangan Nasional (9/10/2024), harga bawang putih bonggol kini tercatat sebesar Rp 40.210 per kilogram, meningkat 1,31% atau Rp 520 dari harga sebelumnya.

Kenaikan ini adalah bagian dari fluktuasi harga yang sering terjadi pada bumbu dapur utama masyarakat.

Di sisi lain, cabai rawit merah yang menjadi andalan dalam banyak hidangan pedas juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,68%, sehingga kini harganya mencapai Rp 45.810 per kilogram.

Sementara itu, cabai merah keriting juga tak mau kalah, mengalami peningkatan tipis sebesar 0,20% atau sekitar Rp 60, dengan harga terkini di angka Rp 30.680 per kilogram.

Kenaikan harga ini mulai terasa oleh para konsumen, terutama di Pasar Sambu, Medan. Banyak pembeli yang mengeluhkan beban tambahan pada pengeluaran rumah tangga mereka.

Meskipun kenaikan tersebut terbilang kecil, dampaknya cukup signifikan bagi keluarga, terutama di tengah kenaikan harga bahan pokok lainnya yang masih berlangsung.

Nuraini (42), seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di Pasar Sambu mengungkapkan, bahwa ia sudah memperhatikan kenaikan harga bawang putih dan cabai dalam beberapa hari terakhir.

"Kenaikan harga bawang putih dan cabai memang terasa. Meskipun tidak terlalu signifikan, setiap kenaikan memengaruhi belanja dapur saya. Sekarang bawang putih sudah di atas Rp 40.000 per kilogram, jadi saya harus mengurangi pembelian," ujarnya kepada Nusantaraterkini.co, Rabu (9/10/2024).

Dia menambahkan, apalagi harga cabai rawit yang sekarang mencapai Rp 45.810 per kilogram yang dirasa mahal.

"Biasanya saya membeli satu kilogram, tetapi kini saya mungkin harus menguranginya. Jika harga bahan pangan lain juga ikut naik, tentu akan menambah beban pengeluaran kami."

Nuraini juga mengaku karena itu harus pintar-pintar mengatur anggaran.

"Kalau cabai atau bawang sedang mahal, biasanya saya mencari alternatif yang lebih murah. Kadang, saya memilih pasar lain yang harganya lebih terjangkau. Namun, di Pasar Sambu ini, harga masih relatif stabil meskipun ada kenaikan," jelasnya.

Sementara itu, Agus (50), salah satu pedagang di Pasar Sambu, menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang putih dan cabai merah disebabkan oleh fluktuasi pasokan dari petani.

"Harga bawang putih bonggol naik karena pasokannya memang sedikit menurun akhir-akhir ini. Untuk cabai, jika cuaca tidak mendukung, harganya bisa cepat naik," ujarnya.

Dengan kondisi harga pangan yang terus berfluktuasi, baik pedagang maupun konsumen di Pasar Sambu harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Meskipun kenaikan harga bawang putih dan cabai rawit merah sebesar 1,31% dan 0,68% mungkin terlihat kecil, dampaknya cukup besar bagi konsumen, khususnya ibu rumah tangga yang sangat bergantung pada bahan-bahan ini untuk keperluan sehari-hari.

(cw9/Nusantaraterkini.co)