nusantaraterkini.co, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi mengkritik viralnya program makan bergizi gratis (MBG) dibagikan dalam bentuk bahan mentah ke siswa di Tangerang Selatan.
Ia pun mengingatkan agar program pemerintah jangan sampai membebani masyarakat.
"Jangan niatnya membagi makanan bergizi malah jadi membebani karena masyarakat harus mengolahnya terlebih dahulu. Nilai paketnya saja sudah berbeda kan," kata Nurhadi, Jumat (20/6/2025).
Nurhadi menilai pembagian paket MBG berupa bahan mentah harus menjadi evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia menyebutkan BGN harus bertanggung jawab atas program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu.
"Saya memahami niat baik program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat. Namun, ketika pelaksanaannya menimbulkan kebingungan publik, terutama karena bantuan disalurkan dalam bentuk bahan mentah tanpa petunjuk teknis yang jelas, maka kita perlu mengevaluasinya secara menyeluruh," ujar legislator dapil Jatim ini.
Nurhadi yang juga politikus NasDem ini menggarisbawahi pemberian paket bahan pangan mentah sama saja seperti program bagi-bagi sembako yang konteksnya berbeda dengan MBG. Ia menyinggung soal pengalihan tanggung jawab dari BGN.
"Kalau seperti ini kita patut bertanya, apakah program MBG ini benar-benar berpihak pada masyarakat atau sekadar menggugurkan kewajiban? Karena jadi sama saja seperti program bagi-bagi sembako yang juga sudah dijalankan Pemerintah," kata Nurhadi.
"Ketika bantuan gizi dibagikan dalam bentuk bahan mentah tanpa panduan, tanpa alat masak, bahkan tanpa mempertimbangkan daya serap masyarakat, maka ini bukan program intervensi gizi lagi tapi merupakan pengalihan tanggung jawab," sambungnya.
(cw1/nusantaraterkini.co).