Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Peluang RK-Suswono Menang di Pilkada Jakarta Besar

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Deklarasi RK-Susowno bersama 12 Parpol (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Pasangan Ridwan Kamil-Suswono telah resmi dideklarasikan oleh parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Banyak kalangan menilai, jika pasangan RK-Suswono akan dapat menang mudah meskipun lawannya nanti dihadapi hanya calon independen.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin mengatakan, petarungan di Pilkada Jakarta pasca Anies Baswedan dibegal dan dijegal oleh KIM Plus dan hanya menyisakan calon indepeden melawan RK-Suswono hanya sebatas formalitas walaupun hal itu masih sebatas prediksi saja.

"Ya peluangnya besar karena Ridwan Kamil didukung KIM lalu PKS pemenang Pileg di Jakarta. Konsekuensi dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono berlayar maka dampaknya sudah jelas Anies tidak akan berlayar serta tak bisa maju menjadi cagub dan Anies tereliminasi sejak pendaftaran. Karena keliatan konstruksinya dinamika peta politiknya bahwa RK-Suswono akan melawan calon independen pasangan Dharma-Kun," katanya kepada Nusantaraterkini.co, Selasa (20/8/2024).

"Jadi, saya melihatnya arah-arahnya seperti itu kesana ya kita liat saja nanti petarungan antara RK-Suswono melawan calon independen dan sudah bisa ditebak bahkan dibayangkan bahwa kemenangan di Pilkada Jakarta akan milik RK-Suswono seperti itu walaupun kita tidak bisa mendahului takdir tuhan," lanjutnya.

Tantang Lawan Kotak Kosong

Merespon soal deklarasi RK-Suswono. Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa partainya kemungkinan tidak akan mengusung calon di Pilkada Jakarta 2024 usai seluruh partai politik lain kompak mengusung Ridwan Kamil dan Suswono. Sebab, PDI-P tak memiliki cukup kursi DPRD sebagai syarat mengusung pasangan calon sendiri.

Kendati begitu, PDI-P menantang partai politik pengusung Ridwan Kamil dan Suswono apakah berani menghadapi kotak kosong di Pilkada Jakarta.

"Kita lihat nanti ya deklarasi itu dan kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi, maka PDI secara otomatis tidak bisa mencalonkan diri," kata Djarot.

"Kalau begitu, kami tantang, apakah berani pasangan yang deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Ya, melawan kotak kosong," sambung mantan Wakil gubernur Jakarta ini.

Djarot lantas juga menyoroti akan adanya calon independen di Pilkada Jakarta yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, yang akan sengaja diloloskan sebagai calon boneka. Ini sudah mulai terlihat dari nomor induk kependudukan (NIK) dalam KTP sejumlah warga DKI Jakarta yang dicatut untuk bahan dukungan. "Mari kita lihat. Atau ini akan berusaha diloloskan calon independen sebagai calon boneka, ya, karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTP-nya dibegal. KTP-nya dicatut, ini sudah pelanggaran serius menurut saya," ujar Anggota DPR Fraksi PDI-P ini.

Terakhir, Djarot menegaskan bahwa PDI-P akan melawan siapa pun pihak yang membuat demokrasi berjalan tidak sehat, apalagi di Jakarta.

Menurut Djarot, Jakarta yang merupakan magnet politik nasional sejatinya harus menjadi contoh Pilkada bagi daerah lainnya. "Mari tetap berdiri teguh bahwa PDI Perjuangan akan melawa siapa pun juga yang merusak atau yang bikin demokrasi tidak sehat di kota Daerah Khusus Jakarta, di mana ini menjadi Jakarta menjadi magnet, percontohan perpolitikan Indonesia," katanya.

"Jadi kami akan posisi itu dan kami akan selalu bersama dengan rakyat, yang mana rakyat menginginkan ada pilihan-pilihan yang sehat di dalam pertarungan kontestasi kepala daerah, utamanya di Jakarta," pungkas dia.

Sebagai informasi, Ridwan Kamil dan Suswono resmi dideklarasikan sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024. Politikus Partai Golkar dan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu diusung oleh 12 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju.

Ke-12 partai politik itu, yakni, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lalu, ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kami partai politik yang tergabung dalam Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju menyatakan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Suswono sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada Khusus Jakarta tahun 2024,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.

(cw1/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan