Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Pelatih tim sepak bola putra Sulawesi Tengah (Sulteng), Zulkifli Syukur tak bisa menahan amarah dan kekecewaan usai pertandingan kontroversial babak 8 besar PON XXI 2024 melawan tuan rumah Aceh.
Pertandingan di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh tersebut berlangsung kontroversial di tengah keputusan wasit kurang mumpuni dan emosi pemain yang tak bisa dibendung.
Tim Sulteng memutuskan walk out (WO) setelah menjalani laga 90 menit. Mereka menolak menjalani perpanjangan waktu dan adu penalti sehingga Aceh melaju ke semifinaluntuk menghadapi Jawa Timur.
Usai pertandingan, video dari momen-momen emosional para pemain Sulteng dengan cepat menyebar di media sosial, termasuk unggahan dari Zulkifli Syukur.
Pemain Sulteng terlihat menangis di ruang ganti, sementara ia berdebat dengan wasit yang didampingi petugas keamanan, menyampaikan argumennya dengan penuh kekecewaan.
"Bukan tidak bisa, bisa. Semua bisa, cuma memang kalian suruhan dari Aceh. Saya yang didzolimi di sini,” tegasnya dengan nada kecewa, dikutip dari Kompas.com.
"Begitu terjadi satu gol, yang panik siapa? Bukan Aceh, tapi kalian yang panik,” imbuhnya.
Bagi Zulkifli Syukur, ajang event olahraga empat tahunan itu seharusnya menjadi tempat para pemain muda untuk berkembang.
Sebagai pelatih muda, ia menilai pentingnya dukungan bagi para pemain muda yang sedang bersiap menuju level senior atau bahkan profesional.
Namun, ia merasa bahwa keputusan-keputusan di lapangan merusak mental pemainnya.
"Saya pelatih muda, bapak juga wasit muda. Kita sama-sama ingin membangun sepak bola. Tapi, kalian menghancurkan mental pemain dengan cara yang tidak pantas," ucapnya dengan penuh emosi.
Ia menyoroti betapa pentingnya peran wasit dalam pertandingan, apalagi ketika banyak mata menyoroti laga tersebut.
"Laga ini ditonton banyak orang, semua orang bisa melihat aksi wasit!" tambahnya.
Puncak dari ledakan emosi Zulkifli Syukur adalah pernyataan keras yang ditujukan langsung kepada wasit utama, Eko Setiawan (Eko Agus Sugiharto).
"Besok lisensi Eko Setiawan akan dicabut, percaya sama saya!" ancamnya sebelum akhirnya mengusir para perwakilan wasit dari ruang ganti.
Usai insiden tersebut, ia membagikan sebagian video kejadian di akun Instagram pribadinya, menyertai unggahan dengan kalimat-kalimat penuh makna.
"Qadarullah. Permainan sepak bola bukan hanya tentang kalah dan menang, tetapi ada nilai-nilai sportivitas yang harus kita junjung bersama," tulisnya dengan penuh haru.
Ia juga menambahkan rasa empatinya kepada pemain muda yang mentalnya rusak akibat pertandingan yang kontroversial tersebut.
"Kasihan mental mereka yang hancur karena sebuah kepentingan," tulisnya, sambil menyatakan bahwa ia juga tidak membenarkan tindakan emosional para pemainnya.
Di akhir unggahannya, Zulkifli Syukur dengan rendah hati meminta maaf atas insiden yang terjadi.
"Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakuan pemain saya. Cukuplah saya yang disalahkan atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua, terutama insan sepak bola yang menginginkan perubahan di sepak bola Indonesia," pungkasnya. (rsy/nusantaraterkini.co)