Nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Museum Tomok adalah museum yang memamerkan koleksi terkait dengan kehidupan masyarakat Toba di masa lampau. Museum ini terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Museum Batak dibangun pada tahun 2005, dengan arsitektur bangunan khas Batak yang disebut Rumah Bolon lengkap dengan ornamen-ornamen batak yang menambah keunikannya.
Selain berkawasan di sekitar Danau Toba, museum ini disorot karena bentuk bangunan yang mirip dengan Rumah Bolon sehingga mendapatkan nuansa tradisional. Dinding bangunan museum yang memiliki ukiran-ukiran dan ornamen yang bernama Gorga. Desain pintu masuk diposisikan lebih rendah dari atap rumah yang lebih tinggi di bagian depan daripada bagian belakang, bersama dengan elemen-elemen detail lainnya, membuat bangunan museum ini terlihat menarik dan asli.
Kumpulan artefak museum berkaitan dengan kehidupan masyarakat di Toba pada zaman dulu, termasuk perkakas pertanian, peralatan makan dari porselen, alat memasak, dan berbagai patung yang digunakan sebagai objek persembahan. Di antara ekshibisi tersebut, juga terdapat peralatan perang masa lalu, seperti pedang besi.
Museum Batak sangat bagus untuk para wisataan yang berkunjung ke Samosir karena di tempat ini masih banyak barang-barang zaman dulu, dimana dapat mengedukasi si kecil dan keluarga yang sulit di temukan di luar tetapi sangat disayangkan museum tersebut minim penerangan.
Salah satu pengunjung bernama Maruli Martua Sihombing mengungkap bahwa Museum Batak Tomok salah satu tempat mengendukasi untuk mengetahui barang peninggalan nenek moyang.
"Museum Batak yang berada di tomok sangat berguna mengedukasi pelajar, orang dewasa atau anak-anak. Kita dapat mengetahui barang peninggalan para pendahulu, karena dapat kita rasakan sekarang bahwa sulit sekali menemukan alat-alat peninggalan nenek moyang," ucapnya kepada Nusantaraterkini.co, Selasa (5/11/2024).
Ia juga menambahkan bahwa objek wisata Museum Batak yang berada di tomok sangat strategis karena tomok adalah tempat yanga sering dikunjungi oleh para wisataan lokal dan turis mancanegara.
"Tomok adalah tempat yang kerap kali dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara karena banyak situs dan wisata yang berdekatan yang bisa dikunjungi seperti Sigale-gale Tomok, Pasar Tradisional Tomok, Makam Raja Sidabutar, Museum Tomok dan lainya, jadi sangat strategis lah kalau ke sini ketika berlibur" ucapnya.
Sihombing mengungkapan bahwa Museum Batak Tomok bagus dan lengkap, tempatnya strategi namun sangat disayangkan bahwa minimnya penerangan atau lampu di dalam museum sehingga harus menghidupkan Flash Hanphone.
"Sangat disayangkan bahwa di dalam museum Batak Tomok minimnya penerangan atau lampu, sehingga kita tidak bisa melihat secara terang tulisan dan bentuk barang-barang peninggalan pendahulu. kita harus menghidupkan Flash Hanphone untuk dapat melihat secara jelas," ucapnya.
Ia berharap agar pihak pengelola Museum Batak Tomok dan pemerintah lebih memperhatikan penerangan dan fasilitasnya menunjang agar para wisatawan dan turis tidak jera berkunjung.
"Kita berharap agar ke depannya pengelola dan lemerintah bekerja sama untuk memperbaiki kekurangan fasilitas khususnya penerangan yang minim di Museum Batak Tomok, agar semakin banyak wisatawan yang datang dan tidak jera berkunjung" tutupnya.
(cw8/nusantaraterkini.co)