Korlantas: Jawa Barat Titik Rawan Kepadatan Arus Mudik Idul Fitri 1445 H
Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyebutkan bahwasanya Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu daerah yang memiliki titik rawan kepadatan arus lalulintas saat momen mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri rapat koordinasi persiapan Angkutan Lebaran 2024 bersama Kementerian Perhubungan dan Forkopimda Jabar di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Bandung, Minggu (31/3/2024).
“Jawa Barat ini menjadi yang luar biasa karena selain dilewati oleh pemudik dari Jabodetabek, Jawa Barat juga menjadi tujuan para pemudik dan masuk ranking 3 asal pemudik yang akan mudik nantinya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (1/4/2024).
Aan menyebut, titik rawan kepadatan arus lalulintas tersebut tersebar di sejumlah ruas Tol di Jabar. Antara lain seperti di Tol Cisumdawu dan Cipali.
“Ada beberapa bottle neck ya di wilayah Jawa Barat di 152 pertemuan Cisumdawu dan Cipali kemudian di 48 ya pertemuan dari MBZ dan asisting yang ada di bawah. Di KM 87 Cipali ini juga akan menjadi bottle neck selain itu rest area ini juga masih menjadi potensial terjadinya perlambatan ini,” ujarnya.
Aan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk mengantisipasi kepadatan arus lalulintas ini. Berbagai strategi akan dilakukan salah satunya rekayasa lalu lintas hingga menurunkan Satgas Urai Kemacetan di titik rawan yang terdiri dari personel polwan.
“Sudah menyiapkan cara bertindak yang akan dilakukan mulai contraflow, one way sampai nanti akan menerjunkan tim urai, dari korlantas juga sudah membackup untuk kendaraan operasional tim urai ini nanti dari Jawa Barat akan menurunkan tim urai dari polisi wanita (polwan) dengan harapan pada saatnya nanti ini bisa lebih patuh lagi para pengemudi,” terangnya.
Selain itu, lanjut Aan, rekayasa lalulintas akan diberlakukan pada beberapa Tol fungsional seperti Cimanggis dan Cibitung setelah menjadi titik krusial. Dia menyebut Jasa Marga telah memberikan parameter jumlah kendaraan yang diperbolehkan lewat pada setiap jamnya.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya sudah memetakan arteri yang menjadi titik krusial di Pantura hingga Gentong di jalur selatan, Limbang sampai ke Tasikmalaya.
“Namun sudah disiapkan beberapa skema yang akan dilaksanakan mulai dari pengalihan arus, penutupan sementara pada saat puncak arus mudik, kemudian juga ada contraflow maupun oneway sepenggal itu untuk diberlakukan di jalan jalur selatan di Pantura juga sama. Demikian ada pasar tumpah ada lintasan sebidang ini juga akan dikelola dengan baik dan sudah dipersiapkan,” pungkasnya.
(HAM/nusantaraterkini.co)