Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kereta Tanpa Rel dari China Tiba di IKN: Besok Uji Coba Bersama Presiden

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kereta otonom atau kereta tanpa rel. Dok: Kemenhub

nusantaraterkini.co, MEDAN - Kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) yang didatangkan dari China, telah tiba di IKN.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan rangkaian (trainset) kereta tanpa rel.

Rencananya, ART tersebut akan dilakukan uji coba bersama Presiden Joko Widodo pada esok hari, Senin 5 Agustus 2024. 

Kemudian, rencana pelaksanaan showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.

"Selamat datang trem otonom, ART (Autonomous Rail Transit) di IKN Nusantara. Semoga lancar untuk segera dilakukan uji coba," kata Budi dikutip dari unggahan di instagramnya, Minggu (4/8/2024).

Sebelumnya, Budi Karya mengatakan pemerintah mendatangkan total 3 trainset ART untuk mobilitas di IKN, 2 untuk operasional dan 1 untuk cadangan. Dengan total armada itu, waktu tunggu atau headway ART mencapai 5 menit.

"Rolling stock ada 3 rangkaian, 2 rangkaian yang dioperasikan, 1 sebagai cadangan karena rel yang ada kira-kira 7 km dan kecepatannya kira-kira 40-50 km per jam," ungkap Budi

Adapun dua trainset ART yang didatangkan dari China yaitu Trem Otonom Norinco (CRRC Zuzhou) dan CRRC Qingdao Sifang.

Ada skema kerja sama yang akan dilakukan antara pemerintah dengan BUMN China CRRC Zhuzhou Institute Co Ltd dan Norinco, selaku penyedia Kereta ART ini. Mereka akan memberikan layanan gratis selama Agustus hingga Desember 2024 kepada pengguna layanan.

Budi Karya menyebutkan skema operasional ART di IKN berbentuk by the service (BTS). Meski begitu, pemerintah membuka peluang pabrikan swasta dari domestik bisa masuk dan bekerja sama dengan CRRC untuk menambah armada.

Budi Karya menyebutkan skema operasional ART di IKN berbentuk by the service (BTS). Meski begitu, pemerintah membuka peluang pabrikan swasta dari domestik bisa masuk dan bekerja sama dengan CRRC untuk menambah armada.

"Kita memberikan ruang fiskal untuk 2025 di mana nanti layanan dari ART kita pakai skema BTS, jadi bukan pabrikan tapi nanti ada swasta lagi tentu dari Indonesia katakanlah kerja sama dengan CRRC atau membeli barang itu sehingga mereka bisa memberikan layanan by the service pada pemerintah," tutur Budi Karya.

(Dra/nusantaraterkini.co)

Sumber : kumparan

Advertising

Iklan