Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kecam Serangan Israel di Gaza, Aksi Mogok Umum Digelar di Seluruh Tepi Barat

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Toko-toko terlihat tidak beroperasi selama aksi mengetuk umum mengecam pengeboman yang terus dilancarkan oleh Israel di Gaza dan operasi militer di Tepi Barat di Kota Tua Yerusalem pada 7 April 2025. (Foto: Xinhua/Jamal Awad)

Nusantaraterkini.co, RAMALLAH - Sebuah aksi dramatisasi dilakukan di seluruh Tepi Barat untuk melawan serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Senin (7/4/2025).

Toko, pasar, sekolah, universitas, bank, dan kantor umum telah ditutup, sementara jalur transportasi terhenti akibat aksi yang diserukan oleh faksi-faksi Palestina.

Di Kota Ramallah, Tepi Barat bagian tengah, ratusan warga Palestina turun ke jalan untuk mengutuk "kejahatan" Israel di Gaza, mengibarkan bendera Palestina dan menghormati slogan-slogan yang menuntut diakhirinya serangan Israel sambil berpawai melewati jalan-jalan di pusat kota tersebut.

Baca Juga: Dalam 24 Jam Terakhir, 26 Warga Palestina Tewas oleh Tentara Israel di Jalur Gaza

Aksi tersebut bertujuan untuk mengutuk serangan Israel terhadap wilayah kantong Palestina tersebut, yang telah "membunuh dan menghancurkan Gaza, dengan keterlibatan dan dukungan Amerika," dan mendesak masyarakat internasional untuk memenuhi kewajibannya, demikian disampaikan Issam Bakr, koordinator Pasukan Nasional dan Islam Palestina di Ramallah, kepada Xinhua.

Aksi unjuk rasa melawan Israel juga digelar di luar Tepi Barat oleh pihak-pihak yang menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina, ujar Bakr. Menurut WAFA, kantor berita resmi Palestina, aksi unjuk rasa semacam itu juga diadakan di Tunisia, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza, sebanyak 56 orang terbunuh sementara 137 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, menambah total korban terbunuh dan luka-luka masing-masing menjadi 1.391 dan 3.434 sejak Israel mengakhiri gencatan senjata pada Januari dan kembali melancarkan serangan di seantero Gaza pada 18 Maret.

Total korban tewas di Gaza telah mencapai 50.752 orang, dan 115.475 lainnya terluka, sejak dimulainya operasi militer Israel di wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023, lapor otoritas kesehatan tersebut.

Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan, PBB: 280 Ribu Warga Gaza Terpaksa Kembali Mengungsi

Selain itu, serangan Israel kian bersantai sistem kesehatan di Gaza. Menurut pernyataan otoritas kesehatan di Gaza pada Senin, 37 persen obat-obatan dan 59 persen pasokan medis di Jalur Gaza telah habis.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa departemen-departemen vital di rumah sakit dioperasikan menggunakan generator, yang terancam mati akibat kelangkaan bahan bakar dan suku cadang. Selain itu, lebih dari separuh persediaan obat kanker dan penyakit darah telah habis, sehingga membahayakan nyawa para pasien.

Sementara itu, Komisaris Jenderal Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) Philippe Lazzarini melalui akun media sosialnya memperingatkan bahwa "2 juta warga (di Gaza) mengalami trauma dan syok seumur hidup, berjuang melawan luka kesehatan mental yang tak kasatmata." 

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Sumber: Xinhua 

Advertising

Iklan