NUSANTARATERKINI.CO, MEDAN - Pertandingan Sada Sumut FC menghadapi PSPS Riau berakhir imbang 1-1 di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deliserdang, Minggu (17/12/2023).
Pertandingan pekan ke-14 ini, menjadi laga penutup putaran kedua di Kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024.
Pertandingan yang mempertemukan tim berjuluk Laskar Simbisa dan Askar bertuah ini pun berakhir imbang 1-1.
Sejak menit awal jalannya babak pertama, kedua kesebelasan tersebut menampilkan permainan yang cukup berimbang.
Namun pada menit ke-16 tim besutan Ridwan Saragih, berhasil memecahkan kebuntuan melalui gol yang diciptakan Rumbiak.
Gol pembuka itu tercipta melalui bola yang didistribusikan Bruno Silva dari sisi kanan lapangan ke dalam areal kotak pinalti, saat itu Rumbiak terlihat bebas dari penjagaan pemain Sada Sumut FC dan dengan satu sepakan kaki kanannya, bola pun masuk merobek jala gawang Laskar Simbisa.
Sementara gol penyeimbang Sada Sumut itu diciptakan oleh Kei Sano.
Gol itu tercipta hasil kerja sama penggawa Laskar Simbisa yang tiada hentinya menggempur pertahanan PSPS Riau.
Hingga di menit 80 Sada Sumut FC mendapatkan peluang sepakan pojok yang berhasil dimanfaatkan menjadi gol.
Umpan crossin dari sepakan pojok itu berhasil dikonversikan Kei Sano menjadi gol penyeimbang melalui sundulannya.
Hingga pertandingan itu usai, skor pun bertahan imbang 1-1 untuk kedua tim.
Dengan raihan hasil imbang itu, Asisten Pelatih Sada Sumut FC, Boy Jati mengaku kecewa.
Karena menurutnya, hasil ini belum dapat merubah nasib Sada Sumut FC yang belum pernah meraih kemenangan selama mengarungi putaran kedua Liga 2 musim ini.
"Kembali hasil yang kecewa yah, karena selama putaran kedua ini kita gagal memenangkan satu pertandingan pun. Babak pertama mungkin kita kesulitan untuk mengembangkan permainan dengan strategi yang kita memainkan direct play. Tapi akhirnya dibabak kedua kita lakukan beberapa perubahan dan pergantian dan kita bisa menyeimbangkan permainan," ucap Boy Jati, Minggu (17/12/2023).
Disinggung terkait keputusan menarik keluar Alexander Rakic di menit akhir pertandingan babak kedua, Boy menyebutkan hal tersebut merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh staf pelatih.
Ia menyebutkan, keputusan itu akibat Sada Sumut FC yang harus bermain dengan 10 orang akibat Faisal Ramadoni yang diganjar kartu merah pada menit 81.
Sehingga menurutnya, pergantian pemain itu dimaksudkan untuk mempertahankan skor yang saat itu imbang 1-1.
"Pergantian Rakic adalah murni strategi, bagaimana kita harus memasukkan pemain yang lebih fighter lagi dan lebih bertenaga lagi disisa waktu. Kita tidak bisa memenangkan pertandingan tetapi kita juga realistis harus mempertahankan hasil seri ini. Makanya ketika bermain dengan 10 orang, pilihan kita hanya ada satu di Rakic dengan pergantian pemain. Saya rasa ini situasi yang normal, saya harap setelah ini tidak ada kejadian apa-apa," terangnya.
Sementara itu, ia juga mengatakan ganjaran kartu merah kepasa Faisal Ramadoni menjadi satu kerugian bagi sada Sumut FC.
Dikarenakan penyerang tim Laskar Simbisa itu cukup produktif menyumbangkan gol selama mengarungi Liga 2 musim ini.
Dengan begitu, hal tersebut pun menurutnya menjadi sebuah kerugian untuk Sada Sumut FC untuk mengarungi babak play-off yang semakin dekat.
"Tentunya kehilangan Doni sebuah kehilangan, karena Doni adalah topskor ditim ini. Kemudian mulai besok kita harus berfikir untuk mengganti pemain supersap untuk tim ini," ungkapnya.
Menatap Zona Play-off Liga 2 musim ini, Boy memastikan pihaknya juga akan melakukan beberapa evaluasi disisa waktu saat ini.
"Kita berharap di play off nanti sudah tidak terjadi lagi, kita tim pelatih akan melakukan evaluasi mudah-mudahan nanti kita juga akan berbicara dengan pemain, terkait gameplay apa yang akan kita kembangkan," jelasnya.
Sementara pemain Sada Sumut FC, Rahma Nico mengatakan hasil pertandingan menghadapi PSPS itu akan menjadi bahan evaluasi baginya dan kawan-kawan jelang menghadapi Zona Play-off yang semakin dekat.
"Saya dan tim sudah melakukan yang terbaik dilapangan, cuman hasil belum berpihak kepada kami dan itu akan menjadi evaluasi untuk playoff nanti," ucapnya
Disisi lain, pelatih Kepala PSPS Riau, Ridwan Saragih juga mengaku cukup kecewa.
Karena menurutnya, hasil imbang di pertandingan itu tidak sesuai dengan target yang diharapkannya.
Meski begitu, ia tetap mengucap terimakasih kepada seluruh pemainnya yang sudah bekerja keras untuk pertandingan tersebut.
"Pertandingan sore ini hasilnya skor 1-1, tapi secara pribadi hasil ini tidak sesuai dengan harapan yang saha targetkan dengan pemain saya. Karena target saya memang mencuri tiga poin, tetapi akhirnya imbang," kata Ridwan.
"Tapi saya bersyukur pemain sudah berjuang, saya berterima kasih kepada pemain yang sudah berjuang," tambahnya.
Menanggapi terkait penurunan tempo permainan PSPS di babak kedua, Ridwan mengaku hal itu terjadi akibat ada beberapa kesalahan yang dilakukan anak asuhnya didalam lapangan.
"Memang saya ada memasukkan Rocky, saya mau kasih dia jam bermain karena yang bersangkutan belum dapat jam bermain. Saya masukkan dia mengganti posisi winger kanan mengganti Rumbiak. Tapi akhirnya terjadi kecolongan disektor sebelah kanan," jelasnya.
Ia juga menekankan kepada pemainnya agar tetap fokus dan bekerja kera untuk mengarungi Zona Play-off nantinya.
"Kepada seluruh pemain saya bisa lebih fokus untuk menghadapi babak play-off, tetap semangat dan jaga kebersamaan," ujarnya.
Terpisah, Pemain PSPS Riau, Rumbiak juga mengaku kurang puas dengan hasil yang diraih timnya di pertandingan tersebut.
"Ini merupakan hasil yang pemain tidak mau, kami ingin menang cuman ini sudah jalan yang diberikan. Kami akan siap di pertandingan Playoff, kami akan tunjukkan yang terbaik," ucapnya.
(*)