Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Dugaan Korupsi Pencetakan Naskah Ujian Ratusan SD di Langkat, Kadisdik Buang Badan

Editor:  Redaksi2
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kantor Dinas Pendidikan Langkat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (11/10/2024).

Nusantaraterkini.co, LANGKAT - Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Saiful Abdi terkesan buang badan saat dikonfirmasi dugaan tindak pidana korupsi pencetakan naskah ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS) terhadap 609 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

Pencetakan naskah ini diketahui berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2023.

"Penggunaan dana dari dana BOS, itu swakelola. Enggak ada kaitannya ke saya. Mohon maaf yaa. Itu tanggung jawab kasek (kepala sekolah)," ujar Saiful, Senin (14/10/2024). 

Disinggung tak ada keterlibatan Dinas Pendidikan Langkat, Saiful pun berang. 

"Ya dinda. Pelajari dan telusuri aja dinda. Supaya tidak ada buruk sangka," ujar Saiful. 

Dikabarkan sebelumnya, pembuatan naskah ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS) terhadap 609 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Langkat diduga menjadi temuan tindak pidana korupsi.

Di mana, dugaan korupsi ini terjadi dengan mengurangi jumlah naskah ujian pada setiap siswa. 

Informasi yang diperoleh diketahui ujian ini dilaksanakan empat kali dalam setahun.

Soal ujian PTS dan PAS dibuat oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat kecamatan, kemudian dikirimkan ke tingkat kabupaten.

Selanjutnya diseleksi dan digabungkan menjadi soal ujian. 

Berdasarkan dikumen pertanggungjawaban dana BOS, diketahui jumlah naskah ujian utama dan cadangan dicetak 3 lembar per mata pelajaran.

Naskah ujian dicetak untuk sembilan mata pelajaran, sehingga masing-masing siswa mendapatkan 27 lembar naskah ujian.

Namun, dalam temuannya naskah ujian ini hanya dicetak 2 lembar per masing-masing mata pelajaran.

Artinya, setiap siswa yang berada di Kabupaten Langkat mendapat 18 lembar naskah.

Dugaan korupsi terhadap pencetakan naskah ujian ini pun mencapai setengah miliar lebih. (rsy/nusantaraterkini.co)