NUSANTARATERKINI.CO, JAKARTA - Pelawak Tessy dan Nunung mengungkapkan kesedihan usai ditinggal Polo pada Rabu (6/3/2024).
Tessy dan Nunung yang sama-sama berangkat dari grup lawak Srimulat bersama Polo prihatin karena sahabatnya pergi satu persatu.
Nunung menyadari, banyak rekan-rekannya di Srimulat telah meninggal dunia.
“Mereka semua banyak yang sudah enggak ada, umurnya juga masih muda saat itu,” ucap Nunung sambil menangis seperti dikutip dari acara TV yang dipandu Feni Rose, Jumat (8/3/2024).
Nunung menyebut, rekan-rekannya di Srimulat, baik yang sudah meninggal, mau pun yang masih hidup sudah seperti keluarga karena menjadi tempat tumbuh kembangnya dalam kehidupan.
“Aku nih Srimulat sudah jadi keluarga, aku besar tumbuh di lingkungan Srimulat,” kata Nunung.
Anggota Srimulat yang masih hidup, kata Tessy, bisa dihitung dengan jari.
“Sekarang (anggota Srimulat) lakinya tinggal tiga, Mas Tarzan, Mas Kadir, dan saya sendiri, untuk ceweknya tinggal dua, Nunung, Rohana, sisanya sudah semua pada pulang,” ucap Tessy termenung.
Polo merupakan anggota Srimulat yang bergabung pada tahun 1987. Polo Srimulat meninggal dunia di Rumah Sakit Ana Medika Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (6/3/2024).
Sempat Membaik lalu Batuk Darah Polo Srimulat mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 61 tahun setelah mengalami komplikasi paru-paru.
Jenazah Polo Srimulat dibawa ke Madiun, Jawa Timur, dimakamkan di sana.
Polo pun menyusul pemain Srimulat lainnya yang berpulang, seperti Mamiek (2014), Basuki (2007), Bendot (2001), Asmuni (2007), Djudjuk (2015), Gepeng (1988), Timbul (2009), Gogon (2018), dan Eko DJ (2017).
Ada pun, Srimulat adalah grup lawak yang didirikan Teguh Slamet Rahardjo di Surakarta pada tahun 1950. Nama Srimulat sendiri diambil dari nama istri Teguh pada saat itu.
Seiring waktu, kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang-cabang seperti di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta.
Srimulat lantas dikenal luas karena pertunjukan humornya yang menampilkan berbagai peran, ditambah tiap pemainnya yang punya corak unik masing-masing.
Srimulat diundang untuk mengisi acara di TVRI pada tahun 1985. Bahkan, Presiden ke-2 RI Soeharto dan ibu negara Tien Soeharto beberapa kali mengundang Srimulat untuk menghibur.
Kisah dan perjalanan Srimulat juga telah beberapa kali diadaptasi menjadi film, seperti Finding Srimulat (2013), Srimulat: Hil yang Mustahal (2022), dan Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023).
(*/nusantaraterkini.co)