Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

AS Minta Israel Tak Hancurkan Lebanon seperti Gaza: Banyak Wilayah Padat Penduduk

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kepulan asap mengepul setelah serangan udara Israel di desa Khiam di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel, Senin (7/10/2024). Foto: AFP

nusantaraterkini.co, MEDAN - Amerika Serikat (AS) meminta Israel tidak menghancurkan Lebanon seperti Gaza. Permintaan itu disampaikan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Lebanon akan bernasib seperti Gaza.

Permintaan AS, yang merupakan sekutu dekat Israel, disampaikan sesaat setelah Netanyahu dan Presiden Joe Biden berbicara lewat telepon. Pembicaraan kedua pihak fokus pada Lebanon dan respons terhadap serangan Iran.

Pekan lalu Iran menghujani Israel dengan ratusan rudal. Israel dan AS kemudian naik pitam dan mengaku akan menuntut balas.

Selama pembicaraan telepon itu, Biden meminta Netanyahu meminimalisasi korban sipil di Lebanon. Yang jadi perhatian utama Biden adalah wilayah padat penduduk di Beirut.

"Seharusnya tidak boleh ada lagi aksi militer di Lebanon seperti Gaza dan meninggalkan hasil seperti yang ada di Gaza," ucap jubir Kemlu AS, Matthew Miller, seperti dikutip dari AFP.

Adapun beberapa waktu lalu PM Netanyahu meminta warga Lebanon menyelamatkan diri. Sebab, serangan Israel untuk memusnahkan Hizbullah di Lebanon kemungkinan besar akan seperti di Gaza.

"Bebaskan negara kalian dari Hizbullah sehingga perang bisa berakhir," kata Netanyahu.

Israel meningkatkan serangan ke sasaran Hizbullah di Lebanon sejak 23 September. Menurut perhitungan AFP, aksi Israel menyebabkan sejuta orang kehilangan rumah.

Sedangkan serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 membuat sebagian besar wilayah di Palestina itu hancur lebur. Serangan juga menewaskan 41 ribu orang yang sebagian besar di antaranya anak dan perempuan.

Hizbullah berdiri pada 1982 untuk melawan invasi Israel terhadap Lebanon. Seiring waktu, Hizbullah yang didukung Iran ini menjadi kekuatan politik dominan di Lebanon.

(Dra/nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan