Nusantaraterkini.co - The Body Shop, brand kecantikan ternama, telah menghentikan seluruh operasional mereka di Amerika Serikat dan akan menutup puluhan toko lainnya yang berada di Kanada. Hal ini diakibatkan perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan.
Dilansir dari detikcom, perusahaan kosmetik yang berbasis di Inggris itu mengumumkan anak perusahaannya di AS telah mengajukan kebangkrutan dan tidak akan beroperasi lagi sejak 1 Maret kemarin. Menurut perusahaan, kondisi ini terjadi akibat inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara, di wilayah Kanada perusahaan mengaku akan menutup 33 dari total 105 tokonya. The Body Shop juga menyebut pihaknya akan menghentikan seluruh aktivitas penjualan online melalui e-commerce, namun semua toko di negara itu yang tidak ditutup akan tetap buka untuk saat ini.
Di luar itu, sebelum menutup seluruh tokonya di AS dan puluhan toko lain di Kanada, sebelumnya The Body Shop juga telah menutup hampir setengah dari 198 tokonya di Inggris. Penutupan ini dilakukan sebagai upaya restrukturisasi perusahaan. Di mana saat itu brand kosmetik tersebut sempat mempekerjakan sekitar 2.200 orang di Britania Raya, termasuk 750 staf di kantor pusatnya.
Sebagai informasi, The Body Shop merupakan brand kecantikan yang didirikan pada 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick. Ini adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.
Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai "B Corp," sebuah sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.
Pada 2023 perusahaan ini telah berhasil memiliki lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara. Brand ini juga tercatat telah tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 pasar.
Sejak awal berdirinya, The Body Shop juga telah beberapa kali berpindah tangan. Brand ini sempat dibeli oleh raksasa kosmetik L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar sebelum dijual ke perusahaan Brasil, Natura, pada tahun 2017 dengan harga yang sama.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: detikcom