Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Apa sih Itu Resesi Ekonomi? Mengapa disebut sebagai Ancaman Sebuah Negara?

Editor:  Annisa
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi: Majalah Franchise

Nusantaraterkini.co - Resesi ekonomi merujuk pada kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Jika suatu negara mengalami resesi, maka akan berdampak negatif pada berbagai aktivitas perekonomiannya.

Resesi yang berkepanjangan bakal mengakibatkan depresi ekonomi. Depresi ekonomi merupakan kondisi penurunan aktivitas ekonomi yang lebih parah dari resesi.

Resesi ekonomi disebutkan termasuk salah satu tanda munculnya krisis ekonomi. Namun, apa sih itu resesi ekonomi?

Pengertian Resesi Ekonomi

Sederhananya, resesi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.

Resesi ditandai dengan melemahnya perekonomian global yang dapat mempengaruhi ekonomi domestik negara-negara di seluruh dunia.

Suatu negara berkemungkinan besar mengalami resesi jika perekonomiannya memiliki ketergantungan pada ekonomi global. Karena hal itu, resesi bisa berpengaruh terhadap berbagai aktivitas perekonomian seperti menurunnya keuntungan perusahaan, lapangan kerja yang sedikit, serta investasi yang berkurang.

Faktor Pemicu Resesi Ekonomi

Menukil Belajar dari Resesi oleh Jaka Frianto Putra Palawe, resesi kerap diakibatkan oleh faktor makro ekonomi:

  • Perubahan Suku Bunga

Apabila suku bunga meningkat secara tajam maka biaya untuk meminjam uang akan meningkat dan permintaan akan turun. Dengan begitu nantinya, ini bisa menyebabkan penurunan dalam produksi dan pekerjaan yang mengarah pada resesi ekonomi.

  • Pengurangan Belanja Pemerintah

Pengurangan belanja pemerintah juga dapat memicu resesi ekonomi. Kalau pemerintah memutuskan untuk mengurangi pengeluarannya maka bisa ada penurunan permintaan. Dan ini dapat menyebabkan resesi nantinya

  • Perubahan Permintaan Global

Jika ada perubahan dalam permintaan global maka negara tersebut dapat mengalami penurunan permintaan dan produksi yang mengarah pada resesi ekonomi.

Kalau ada banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan maka bisa ada penurunan dalam produksi dan pekerjaan. Ini juga mampu menyebabkan resesi ekonomi.

Dampak Resesi Ekonomi

Apabila suatu negara mengalami resesi bisa menimbulkan dampak, meliputi:

  1. Perlambatan ekonomi dapat membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa sering terjadi. Bahkan memungkinkan perusahaan bisa tutup dan tidak lagi beroperasi.
  2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
  3. Bisa melemahkan daya beli masyarakat karena akan lebih selektif menggunakan uang dengan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dulu.

Ancaman resesi itu pastinya akan berdampak luas bagi perekonomian, tidak terkecuali pada sektor usaha. Dampak resesi ekonomi yang paling dominan adalah merosotnya daya beli dan aktivitas ekonomi masyarakat. 

Jika tak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor seperti macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan, atau juga sebaliknya terjadi deflasi. Dalam skala riilnya, banyak orang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan, daya beli melemah atau bisnis yang terpaksa gulung tikar.

Cara Keluar dari Resesi Ekonomi

Kebijakan yang  yang menitiberatkan pada daya beli menjadi salah satu cara keluar dari resesi ekonomi. Untuk keluar dari resesi ekonomi adalah dengan mempertahankan daya beli masyarakat. Caranya dengan mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan program dukungan ekonomi lain dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah juga perlu menjaga ketahanan dunia usaha. Misalnya dengan mempercepat realisasi insentif perpajakan agar dunia usaha bisa berproduksi dan mempertahankan kapasitas finansial. Di samping itu investasi dan ekspor produk harus terus digenjot. 

(Ann/Nusantaraterkini.co)

Sumber: Detikcom