Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kasus Penipuan Siber, Thailand Deportasi 10 Warga Tiongkok

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi bendera Thailand. (Foto: istockphoto)

Nusantaraterkini.co, BANGKOK - Thailand mendeportasi 10 warga China yang diduga terlibat dalam kasus penculikan seorang aktor yang kemudian diselamatkan dari pusat penipuan siber di Myanmar, kata kepolisian Thailand kepada AFP pada Sabtu (15/2/2025).

Kompleks penipuan marak di perbatasan Myanmar, dijalankan oleh orang asing yang sebenarnya juga menjadi korban perdagangan manusia. Mereka dipaksa menipu sesama warga negara mereka dalam sebuah industri ilegal yang menurut analis bisa mencapai miliaran dolar.

Para tersangka adalah bagian dari geng yang beroperasi di Myawaddy, Myanmar, dan diduga terlibat dalam penipuan terhadap warga negara Tiongkok, termasuk aktor Wang Xing, menurut pernyataan polisi pada Jumat (14/2/2025).

“Kelompok itu sudah dideportasi kembali ke China kemarin sore,” kata seorang pejabat polisi kepada AFP pada Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga: Pusat Penipuan Daring Myanmar Diserbu, 261 Korban Perdagangan Manusia Diselamatkan

Mereka diterbangkan keluar dari Bandara Suvarnabhumi Bangkok dengan pengawalan polisi imigrasi Thailand. Aparat mendeportasi 10 orang itu "agar polisi China mengadili mereka," kata polisi Thailand pada hari Jumat.

Kekhawatiran terhadap operasi penipuan siber meningkat setelah aktor Wang berhasil menyelamatkan dari pusat penipuan di Myanmar pada bulan Januari. Wang mengaku dibujuk ke Thailand dengan janji audisi. Namun kemudian diselundupkan melintasi perbatasan.

Baca Juga: Thailand Stop Pasokan Listrik, BBM dan Internet ke Perbatasan Myanmar untuk Perangi Penipuan Daring

Setelah Wang diselamatkan, geng tersebut melarikan diri dari Myanmar ke Kamboja sebelum akhirnya ditangkap di Thailand, kata Thatchai Pitaneelaboot, pejabat polisi senior yang memimpin upaya pemberantasan perdagangan manusia, dalam pernyataan pada Jumat.

Kesepuluh tersangka “memiliki berbagai peran dalam penipuan,” katanya, mulai dari manajer, petugas keamanan, hingga operator pusat panggilan yang menipu korban.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Sumber: VOA

Advertising

Iklan