Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Jemaah Haji Indonesia Keluhkan soal AC hingga Makanan, Ini Penjelasan Kemenag

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunnas. (Foto: Dok. Kemenag)

nusantaraterkini.co, MEDAN - Sejumlah jemaah haji Indonesia mengeluhkan soal AC dan makanan yang ada di Tanah Suci

Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat layanan ibadah haji Indonesia dengan pengawasan intensif dari tahap persiapan di Tanah Air hingga pelaksanaan di Arab Saudi.

Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunnas, menegaskan arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar menginginkan agar pelaksanaan haji 2025 aman dan nyaman.

“Pengawasan ini untuk memastikan jemaah tersenyum di awal, tengah, dan akhir ibadah haji. Itu arahan Menteri Agama yang kami pegang,” ujar Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunnas melalui keterangan tertulis dikutip dari kumparan, Sabtu (17/5/2025).

Sebanyak 14 tim Inspektorat Jenderal telah diterjunkan ke seluruh embarkasi di Indonesia. Pengawasan dilakukan sejak masa pra-operasional dengan fokus pada kesiapan asrama haji dan mitigasi risiko layanan.

“Hasil pengawasan menunjukkan semua layanan berjalan sesuai SOP. Beberapa kendala teknis seperti AC, jalur kursi roda, dan pasokan air sudah ditangani cepat,” jelas Khairunnas.

Survei kepuasan jemaah per 16 Mei 2026 mencatat nilai 83,04 dengan predikat baik. Ini dinilai sebagai indikator keberhasilan perbaikan layanan yang dilakukan PPIH dan tim pengawas.

Di Arab Saudi, pengawasan dilakukan sejak kloter pertama tiba pada 2 Mei 2025. Layanan Mecca Route disebut bisa membantu karena memangkas antrean imigrasi. Namun, beberapa tantangan tetap muncul, seperti keterlambatan distribusi koper dan pemisahan sementara anggota kloter.

“Tim langsung mengatur ulang akomodasi, memastikan suami-istri tetap satu hotel dan lansia tetap didampingi,” jelas Khairunnas.

Kemenag juga menerima masukan soal makanan jemaah haji. Masukan tersebut langsung direspons sebagai upaya perbaikan.

“Beberapa jemaah mengeluhkan tekstur nasi, rasa pedas, dan menu yang kurang cocok untuk lansia. Kami langsung minta pihak katering melakukan penyesuaian,” ujar Khairunnas.

Permasalahan yang saat ini masih terjadi adalah distribusi kartu nusuk. Meski belum seluruh jemaah menerima kartu, pihak Syarikah telah menyiapkan tanda pengenal sementara dan pendampingan ke Masjidil Haram agar jemaah tetap bisa beribadah.

Khairunnas memastikan petugas haji juga berkomitmen melayani jemaah haji secara maksimal.

“Niat tulus, disiplin, dan kekompakan adalah kunci pelayanan. Petugas harus bekerja dengan semangat ibadah, bukan sekadar menjalankan tugas,” tutur Khairunnas.

(Dra/nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan