Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Setelah banjir kritik di Piala AFF 2024 lalu, Arkhan Fikri tampil apik bersama Arema FC di laga penutup putaran pertama Liga 1 2024-2025.
Ia menjadi pembeda dengan menyumbang assist untuk gol kemenangan 2-1 Arema atas Semen Padang, Jumat (27/12/2024). Arkhan Fikri ,ampu bermain solid sebagai penyuplai bola ke lini depan bersama Salim Akbar Tuharea, Pablo Oliveira, dan Dendi Santoso.
Berdasarkan data dari Sofascore.com, mobilitasnya mencakup hampir seluruh sudut lapangan. Akurasi operan Arkhan Fikri cukup tinggi mencapai 91 persen, dengan rincian 41 operan sukses dari 45 kali percobaan.
Penampilan menjanjikan di laga kontra Semen Padang itu memberikan gambaran baru bagi Arkhan Fikri yang sebelumnya dianggap gagal memenuhi ekspektasi di Piala AFF 2024.
Seperti diketahui, timnas Indonesia tersingkir di fase grup ASEAN Cup alias Piala AFF 2024. Mantan pelatih Arema FC, Javier Roca, mengatakan Arkhan Fikri sebetulnya pemain yang potensial.
Hanya saja, dia butuh ruang berkembang untuk bisa matang.
“Kalau soal Arkhan. Itu sebenarnya anak-anak yang mempunyai kemampuan. Cuma bisa berkembang selama mereka dapat banyak menit bermain,” kata pelatih asal Chile tersebut dikutip dari Kompas.com.
Pendapat itu juga berlaku untuk seluruh pemain muda. Baginya, Indonesia tidak pernah kehabisan talenta-talenta muda.
“Makanya saya ambil risiko untuk selalu memberi pemain ke pemain muda, termasuk ke Persik juga kepada (Jeam) Kelly Sroyer, lalu saya ketemu Arkhan di Arema,” ujar Javier Roca.
“Sebenarnya mereka sudah matang, berkualitas dan mempunyai kemampuan fisik dan pemahaman permainan yang bagus. Tapi sebelum saya datang mereka kurang jam terbang.”
“Ya saya berani dan percaya, malah beberapa pertandingan banyak orang bilang mereka belum siap tapi saya tetap paksa apa pun hasilnya, saya selalu memasang mereka untuk jadi opsi yang utama,” katanya menambahkan.
Untuk itu ia berharap pemain-pemain muda ini tidak hanya sekedar dikritik, namun juga dibantu mencari solusi.
Sebab, ketatnya persaingan Liga 1 2024-2025 acapkali tidak memberikan kesempatan yang cukup bagi pemain muda untuk mengasah potensi terbaik.
“Sekarang bagaimana caranya berkembang di tim apalagi dengan persaingan pemain asing sebanyak musim ini, pertama dengan banyak pemain asing main dan cadangan. Jadi harus lebih bekerja keras untuk pemain Indonesia, untuk mendapatkan jam terbang di tim,” tutur mantan pelatih Persik Kediri itu.
Ia pun mengajak semua pihak untuk menghargai proses. Kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2024 memang sangat mengecewakan, akan tetapi menurutnya itu adalah bagian proses penting dalam regenerasi timnas Indonesia.
“Karena harus kita pikirkan juga regenerasi dari semua pemain senior yang sekarang. Apakah 10 tahun lagi akan menaturalisasi lagi, setelah itu 10 tahun lagi naturalisasi lagi. Jadi menurut saya Piala AFF untuk perkembangan pemain muda berkualitas yang bisa bersaing di timnas senior,” kata javier Roca. (rsy/nusantaraterkini.co)