Nusantaraterkini.co, KAIRO - Liga Arab mengecam rencana terbaru Israel untuk mengisolasi warga Palestina di sebuah "kota kemanusiaan" di Jalur Gaza bagian selatan
Dalam sebuah pernyataan, pada Selasa (15/7/2025), Liga Arab menegaskan rencana ini "bertentangan dengan nilai-nilai peradaban maupun prinsip kemanusiaan," seraya menekankan bahwa usulan tersebut mencerminkan "kemunduran etika dari okupasi."
Mereka menambahkan rencana tersebut menyingkapkan niat Israel untuk melanjutkan "pembersihan etnis", merebut kembali Jalur Gaza, dan berpotensi membuka jalan bagi pembangunan organisasi.
BACA JUGA: Mahmoud Abbas Desak Hamas Serahkan Senjata kepada Otoritas Palestina
Organisasi pan-Arab tersebut menyerukan komunitas internasional untuk secara tegas menentang "rencana-rencana yang tidak manusiawi" semacam itu, sehingga mendesak perlunya kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin.
BACA JUGA: 67 Anak di Gaza Mati Kelaparan Akibat Israel Blokade Bantuan
Menteri pertahanan Israel, Israel Katz pada awal bulan ini mengatakan dirinya telah melihat kejadian Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan menterinya untuk mengizinkan rencana pendirian sebuah "kota kemanusiaan" baru di atas puing-puing Rafah, seperti dilansir media Israel.
Menurut Katz, sebanyak 600.000 warga Palestina yang tinggal di daerah pesisir al-Mawasi akan dipindahkan ke Rafah dalam waktu 60 hari setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Seluruh populasi sipil Gaza, yang terdiri dari 2 juta lebih penduduk, nantinya akan direlokasi ke kota di sebelah selatan Jalur Gaza tersebut.
(Zie/Nusantaraterkini.co)
Sumber: Xinhua