Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Festival The Hungry Ghost Tradisi Suku Tionghoa Terus Meningkat Setiap Tahunnya

Editor:  Fadli Tara
Reporter: Mhd Ilham Pradilla
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!

Nusantaraterkini.co, Medan - Festival hantu lapar atau The Hungry Ghost tradisi sembahyang suku tionghoa di Sumatera utara setiap tahunnya terus meningkat di Vihara Gunung Timur Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan Sumatera Utara 

Diketahui, menurut kepercayaan suku tionghoa yang ada di jiwa seseorang yang sudah meninggal, ke luar dari neraka dan berkeliaran ke bumi pada September 2025.

Baca Juga : Puluhan Perempuan di Titik Nol Kota Medan Suarakan Isu Kelompok Rentan

Sehingga mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan mereka menggelar festival ini.

Dari pantauan nusantaraterkini.co, terlihat banyak sejumlah kertas doa kemudian rumah buatan, kendaraan, uang bahkan kapal yang dipajang di Vihara ini.

Edy Salim juru Vihara Gunung Timur mengatakan, menurut kepercayaan mereka The Hungry Ghost ini digelar setiap setahun sekali sebagai persembahan para leluhur yang sudah berpulang lebih dahulu, turun ke bumi kemudian dikasih persembahan, agar tidak mengganggu mahluk lainnya.

Menurut kepercayaan mereka hal itu dilakukan para arwah tidak mengganggu umat yang masih hidup di dunia sehingga diberi fasilitas yang sesuai kebutuhan mereka yang sudah disiapkan.

“Memberikan makanan uang bahkan rumah rumah (rumah buatan), untuk para leluhur atau untuk arwah untuk memberi makanan,”kata dia kepada nusantaraterkini.co pada Sabtu (6/9/2025).

Baca Juga : Aroma dan Limbah Babi di Kecamatan Tembung Dikeluhkan Warga, DPRD Medan Bilang Belum Dapat Data

Menurut kepercayaan mereka hal itu dilakukan para arwah tidak mengganggu umat yang masih hidup didunia sehingga diberi fasilitas yang sesuai kebutuhan mereka yang sudah disiapkan.

Dikatakannya, festival ini setiap tahun terus mendapat antusias dari semua suku tionghoa yang ada Sumut, sehingga setiap tahunnya orang yang sembahyang terus meningkat.

“Dengan adanya acara ini, para umat tiap tiap tahun meningkat datang datang sembahyang bertambah,”katanya.

Bahkan festival ini satu satunya yang ada di Sumut sehingga umat agama budha berbondong bondong untuk menghadiri acara ini kemudian sembahyang.

Baca Juga : Ini 5 Tuntutan HMI Cabang Medan saat Unjuk Rasa di DPRD, Termasuk Tunjangan Mewah

“Dari berbagai daerah yang ada di Sumut yang hadir karena ini satu satunya yang terbesar,”ujarnya.

Dia berharap semoga tahun depan acaranya lebih meriah dan makin tinggi tingkat kesadaran umat tionghoa untuk beribadah mendekatkan diri pada pencipta.

(cw3/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan