Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Debat Publik Pilkada Siantar Resmi di Gelar, Paslon Saling Sindir Terkait Sampah

Editor:  Fadli Tara
Reporter: JBS
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Keempat Paslon saling menanggapi topik sampah yang hangat di perbicangkan pada debat kali ini

Nusantaraterkini.co, SIANTAR- Hampir setiap harinya  300-350 ton sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir, masih menjadi catatan penting sekaligus pekerjaan rumah calon wali kota dan wakil wali kota Pematangsiantar.

Persoalan itu masih menjadi sorotan dalam debat publik kandidat Pilkada 2024, Senin (4/11/2024).

Pertanyaan itu muncul dari panelis yang disampaikan pembawa acara pada keempat pasangan calon (paslon) menghadapi potensi pencemaran lingkungan dari mulai tanah, udara, hingga sumber air bagi kehidupan warga, baik strategi dan kebijakan dalam mengelola secara efektif yang terkesan kotor.

Paslon nomor urut 3, Susanti – Ronald berkesempatan menjawab pertama, mengatakan keberadaan TPA itu sejak 1980-an.

Persoalan yang mendasari kurangnya dalam pengelolaan hingga sampai saat ini lantaran tanah masih berstatus sewa.

“Kurun waktu 40-an tahun tanah itu ternyata masih tanah sewa, belum kepemilikan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar. Dan akhirnya, tahun 2023 pemerintah telah membeli lahan TPA tersebut,” ucapnya.

“Karena di dalam perjanjian sewa-menyewa tanah antara perorangan dengan pemerintah, hanya diperbolehkan membuang sampah di tempat itu. Tidak boleh ada pengolahan di TPA itu. Karena sudah dibeli, pemerintah kini telah membangun rumah pengolahan sampah. Akhirnya TPA berarti tempat pemrosesan akhir bisa dikembangkan,” tutupnya.

Paslon nomor urut 4, Yan Santoso – Iwan, menyampaikan persoalan sampah merupakan klasik.

Dia berpendapat akar permasalahan sampah yang menumpuk tidak menyediakan bank-bank sampah di kelurahan hingga kecamatan.

“Memang persoalan TPA kita (katanya) sudah lama, dan katanya tidak bisa. Kita mau bukti bagaimana bisa membangun pembuangan sampah yang baik dan bagus. Yaitu membuat bank sampah agar bisa produktif bagi masyarakat. Kalau akhirnya kita berjanji-berjanji susah dilakukan, ya mohon maaf giliran yang lain ajalah (pemimpinnya),” ucapnya.

Paslon nomor urut 1, Wesly – Herlina, menuduh persoalan pengelolaan sampah ada pada kelalaian pemerintahan yang sekarang.

Dia berjanji di kepemimpinannya jika terpilih persoalan sampah itu tuntas 1 semester.

“Masalah penumpukan sampah yang ada sekarang di TPA Tanjung Pinggir sepertinya kalau boleh saya sebut adalah kelalaian pemerintah setempat yang ada sekarang. Bukan hal aneh (persoalan) sampah, pembuangan sampah dan pengelolaan sampah itu bukan hal yang luar biasa. Senang atau tidak senang saya rasa asa pembiaran,” ungkapnya.

Sementara paslon nomor urut 2, Mangatas – Ade, berpendapat persoalan sampah di kota di planet bumi masih menjadi tugas bersama semua pihak.

Namun, dia menyarankan pemerintah yang saat ini tidak boleh menyalahkan pemerintah yang dahulu.

“Kepada paslon nomor urut 3, kami pikir kita tidak boleh menyalahkan pemerintah yang dahulu. Ini berbicara puluhan tahun. Karena sampah ini baru menggunung kira-kira 15 tahun yang lalu. Kalau solusinya karena tanahnya disewa, mungkin ibu dokter lupa bahwa tahun yang lalu kita sudah beli tanah harganya kurang lebih Rp4 miliar, bukan tanah yang sekarang ya", ucapnya.

Mangatas yang sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar periode 2019-2024, juga menyinggung mesin pengolah sampah yang dimaksud.

“Kenapa tidak di masa ibu dokter yang menjabat selama 3,5 tahun itu tidak dikerjakan atau dikelola? Jadi tadi saya dengar ada mesin yang dibeli. Saya teringat kita waktu rapat gabungan komisi, kita minta beli mesin yang kapasitas bisa mengurai sampah sampai sekian ton, tapi yang dibeli (kemampuan) mesinnya setengahnya, maka tidak bisa maksimal,” sambungnya.

“Akhirnya sampah itu dikelola di Tanjung Pinggir. Bahwa benar ada dibeli tanah dari yang punya tanah sekarang. Tapi sampai hari ini juga tidak ada kelihatan,”tutupnya.



(Cw8/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan