Nusantaraterkini.co, Samosir - Viral di sosial media sebuah rumah tertua terbuat dari tanah, usia rumah berkisar 300 tahun lebih.
Lokasinya berada di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Rumah tanah ini dihuni oleh seorang opung boru sagala, opung tersebut berumur 108 tahun.
BACA JUGA: Resmi Ditahan, Agus Buntung Menangis Histeris Ancam Bunuh Diri
Bangunan tersebut sudah berusia 3 abad, rumah tanah ini tepat di depan tempat pembayaran karcis masuk ke objek wisata air terjun Nai sogop, jadi ketika berkunjung bisa mengunjungi dua tempat yang unik sekali jalan.
Uniknya rumah tanah ini di bangun selama 3 tahun 7 hari, bentuknya seperti tumpukan tanah berbentuk rumah, artinya butuh waktu yang panjang dan memiliki makna yang sangat dalam bagi orang batak.
Rumah tersebut terbuat dari tanah dan sekam padi sehingga awet dan kokoh hingga ratusan tahun.
Rumah tanah tersebut viral hingga mengundang perhatian warga net dan masyarakat dari luar pulau Samosir, bentuknya unik, klasik dan otentik.
Keunikan rumah opung boru sagala ini, berhasil menarik banyak pengunjung datang dari jauh hanya untuk melihatnya dan berjumpa dengan siopung.
Anak dari opung sagala sekaligus petugas yang menjaga objek wisata Naisogop inisial N, mengungkapkan bahwa rumah opung di bangun selama 3 tahun 7 hari terbuat dari tanah liat dan sekam padi.
"Rumah ini di bangun selama 3 tahun 7 hari, dimana angka tersebut sakral bagi orang batak. terbuat dari tanah liat dan sekam padi, waktu proses pembangunannya cukup lama karna bahan nya dan pembuatannya dari kita sendiri", ujarnya, jumat(10/1/25).
BACA JUGA: Curanmor Bersenpi Dikepung Warga di Depan Indomaret Tasikmalaya
N menjelaskan bahwa pemilik rumah tanah tersebut boru sagala yang sudah berumur 106 tahun.
Namun banyak di berita beredar berumur 108 tahun tetapi hal tersebut tidak dipermasalahkan dan rumah tersebut sudah berumur 3 abad.
"Pemilik rumah unik tersebut boru sagala yang sudah berumur 106 tahun, namun banyak kekeliruan di buat di berita atau media sosial bahwa opung berumur 108 tahun tetapi tidak dipermasalahkan dan rumah tersebut sudah berumur 300 tahun lewat atau berusia 3 abad," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa si opung masih sangat lancar bicara, mendengar masih bagus tetapi penglihatan sudah buram.
"Opung boru sagala kalau berbicara masih sangat lancar tetapi harus menggunakan bahasa batak, untuk mendengar masih bagus namun dalam melihat sudah rabun sehingga harus melihat lebih dekat," ujarnya.
Melanjutkan bahwa rumah tanah tersebut didalamnya hangat, kalau hujan dan angin tidak kedengaran atau kedap suara.
"Rumah tanah ini didalamnya hangat jika hujan dan angin kencang tidak akan kedengaran sama sekali atau kedap suara. Untuk masuk kedalam rumah ini tidak sembarangan orang, harus ada persyaratan khusus ketika ingin kedalam," jelasnya.
Bagi wisatawan yang juga ingin berkunjung ke Air Terjun Nai Sogop sekalian ke rumah tanah tersebut, tempat ini sangat di rekomendasikan karna pengunjung dapat menjelajahi dua tempat unik sekaligus ke Samosir.
Pengunjung juga dapat belajar banyak hal, terkhususnya rumah tanah yang masih sangat kokoh dan awet walaupun sudah berusia ratusan tahun.
Bagi yang datang ketempat opung boru sagala disarankan untuk memberikan sedikit membeli sirih atau sukarela agar siopung senang.
(cw8/Nusantaraterkini.co)