Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

SMA Negeri 1 Matauli Pandan Terapkan Kurikulum IB, Khusus kepada 46 Siswa

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Jasman Julius
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara, Alexander Sinulingga (kanan), didampingi Kapala Sekolah SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan (kiri). (Foto: Jasman Julius Mendrofa/Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, TAPTENG - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, menerapkan Kurikulum IB (International Baccalaureate) khusus kepada 46 siswa-siswi yang mendapatkan beasiswa.

Siswa-siswi tersebut terbagi dari 20 orang yang lolos seleksi Talent Scouting khusus anak-anak Sibolga dan Tapteng, 20 orang lagi lolos seleksi jalur reguler dan 6 orang siswa dari Yayasan Kader Bangsa Indonesia.

Kepala Sekolah Matauli, Deden Rachman mengungkapkan kurikulum IB adalah kurikulum tersulit di dunia.

Baca Juga : DPR Minta Kurikulum AI dan Koding Masuk Pesantren

"Kita sangat bersyukur 20 anak-anak Sibolga-Tapteng berkesempatan mengikuti kurikulum tersulit dan termahal di dunia," ucapnya, Sabtu (9/8/2025)

Dalam kurikulum IB siswa didorong untuk menjadi kreatif, berfikir kritis dan reflektif. Penerapan kurikulum tersebut, siswa sehari-harinya menggunakan bahasa Internasional yakni Bahasa Inggris.

Deden juga menjelaskan bagi SMA Matauli, kurikulum IB adalah hal yang baru namun berusaha untuk diterapkan.

"Ini adalah hal baru, namun kita sama-sama belajar, tidak hanya siswa namun guru-guru pun harus mampu meningkatkan kompetensinya, pengetahuan, ketrampilan mengajar, strategi pembelajaran dan yang terpenting kepribadian bapak ibu gurunya" ujarnya.

Baca Juga : DPR dan Pemerintah Didorong Bentuk Kurikulum Ajarkan Anak Berani Terhadap Bentuk Pelecehan

"Dari seleksi yang kita lakukan pada guru-guru Matauli ada 5 yang mempunyai kualifikasi IB, namun lagi kita latih dan traning hingga menguasai sepenuhnya program IB," timpalnya.

Ia berharap ke-46 siswa yang mendapatkan beasiswa, murni dibiayai oleh yayasan tanpa ada biaya sedikitpun dari orangtua dapat menjadi bibit-bibit pemimpin generasi penerus bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Alexander Sinulingga yang hadir dalam Pelantikan Peserta Didik Baru Angkatan ke 32, SMA Negeri 1 Matauli Pandan mengapresiasi begitu banyaknya pendaftar, yang berasal dari luar Sumut.

Baca Juga : APKPSI Gelar Pertemuan Terkait Peninjauan dan Pemetaan Kurikulum Inti Prodi Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial

Ia berharap kepada Yayasan maupun Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan siswa-siswi yang menempuh pendidikan di Sekolah Matauli Pandan.

"Tidak terjadi tindakan bullying yang mengakibatkan adanya kekerasan verbal ataupun kekerasan fisik, lebih dibekali dengan pendidikan keagamaan sesuai dengan keimanannya masing-masing," imbuhnya.

"Dan kepada anak-anak jauhi narkoba, radikalisme dan masalah LGBT," tutupnya.

(Jjm/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan