Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kritik Kenaikan Harga Migor, Peneliti: Daya Beli Masyarakat Sedang Sangat Lemah

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ilustrasi Minyakita. (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) memastikan harga eceran terendah (HET) Minyakita naik Rp1.500 per/liter dari semula Rp14 ribu menjadi 15.500/liter.

Peneliti Core Indonesia Abdul Ishak Razak menilai, saat ini hal tersebut hendaknya tidak perlu dilakukan, karena daya beli masyarakat sangat rendah.

"Pemerintah (Mendag) saat ini tidak perlu menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng (Migor) karena daya beli masyarakat masih sangat lemah, terjadi PHK di berbagai industri manufaktur," katanya kepada Nusantaraterkini.co, Selasa (25/6/2024). 

Idealnya, Ishak berpandangan, pemerintah seharusnya mengembalikan mekanisme penjualan harga minyak goreng ke pasar, sambil tetap mendorong optimalisasi pasokan domestik sehingga harga dapat terjangkau. 

"Pemerintah dapat menetapkan harga referensi untuk menjaga stabilitas harga, dengan mendorong produsen untuk memberikan prioritas pada pasokan domestik saat harga mengalami lonjakan," tegasnya.

Untuk itu, mengatasi hal tersebut Ishak Razak berharap pemerintah dapat meningkatkan peran Bulog sebagai stabilisator harga komoditas pangan strategis termasuk minyak goreng.

Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita akan naik menjadi Rp15.500 per liter pada minggu depan. 

"Sudah dibikin dan juga dibahas kenaikannya," tegasnya.

(cw1/nusantaraterkini.co)