Nusantaraterkini.co, Medan - Polrestabes Medan, mengungkap kronologi penyerangan yang dialami oleh anggota TNI di Medan, Sumatera Utara pada Selasa, (6/8/2024).
Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala menjelaskan, kronologi penganiayaan anggota TNI tersebut, terjadi sekitar pukul 03:00 WIB pada Sabtu, (3/8/2024) di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Saat itu anggota TNI, Pratu AS, AR dan Prada DSK sedang berada di sebuah angkringan, kota Medan.
"Saat itu, teman-teman dari TNI, mampir di sebuah angkringan, tiba-tiba dua unit mobil Fortuner putih dan Avanza berwarna silver menghampiri mereka," kata Teddy kepada wartawan pada Selasa, (6/8/2024) malam.
Saat itu, Pratu AS mendapati pertanyaan 'abang yang tadikan,' dari sekelompok orang tersebut. Pratu AS lalu menjawab dengan mengatakan tidak mengetahui apapun, sambil mebgatakan identitasnya sebagai anggota TNI.
"Saat itu, salah seorang dari para pelaku menyela jawaban Pratu AS 'kenapa rupanya kalau anggota TNI,' kemudian, seorang pelaku yang belum diketahui namanya, langsung mendorong pratu AS," kata Teddy.
Disaat yang bersamaan, seorang tersangka berinisial DMS mengikuti aksi rekannya. Sehingga, terjadi aksi pemukulan yang mengakibatkan kaki kiri Pratu AS keseleo.
"Kemudian, terjadi aksi perlawanan serta perkelahian, yang juga mengakibatkan luka memar di bagian wajah Pratu AR," ucap Teddy.
Setelah itu kelompok orang tersebut, yang juga merupakan salah satu anggota Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) mundur setelah dilerai oleh warga setempat.
Tidak berhenti disitu, anggta IPK tersebut kemudian menemukan Prada DSK, terpisah dengan rekannya, lalu para pelaku mengejar Prada DSK sampai ke Jalan Sekip, Kota Medan.
"Prada DSK terpisah dari rekannya, sehingga para pelaku mengejarnya," tambah Teddy.
Disaat yang bersamaan, kata Teddy, Prada DSK mendapati pengeroyokan terhadap dirinya. Para pelaku melakukan pemukulan serta pembacokan terhadap Prada DSK.
"Kronologi kejadian ini, kita sesuaikan dengan rekaman CCTV yang ada di Jalan sekip," sebut Teddy.
Selanjutnya, Teddy mengatakan, masih mendalami motif para pelaku penganiayaan anggota TNI tersebut.
"Kita masih mendalami apa motif pelaku, melakukan aksi nya," pungkasnya.
(cw7/Nusantaraterkini.co)