Nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Pemilik akun media sosial Facebook, Friska Evalina Simanihuruk memberikan klarifikasi terkait informasi yang salah pada video live streaming, Kamis (30/1/25) lalu, yang menyebutkan adanya penculikan anak di Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Panguruan, Kabupaten Samosir.
Friska juga melakukan permintaan maaf lewat video live yang disiarkan karena telah lembuat kegaduhan dan kesalahpahaman.
Ia mengatakan bahwa ketika menjembur jagung melihat kejadian tersebut lalu memideokannya.
“Pada saat itu saya sedang menjemur jagung, dan saya melihat massa sedang mengejar seseorang dan meneriakkan ‘panakko dakdanak (penculik anak-anak), dengan spontan saya mengambil hp dan ikut mengatakan dan menyampaikan di live penculik anak-anak,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Ia merasa bersalah, kemudian Friska menghapus video live tersebut, usai mengetahui kejadian yang sebenarnya, tidak sesuai yang disampaikan pada video tersebut.
“Beberapa waktu ketahuan, bahwa kejadian tidak sesuai seperti yang saya siarkan, maka dengan keadaan sadar dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun saya menghapus siaran langsung itu,” jelasnya.
Baca Juga: Pedagang di Medan Keluhkan Larangan Penjualan Gas Elpiji 3 Kg secara Eceran
Sekedar informasi bahwa, viralnya video yang menyebutkan penculikan anak ternyata tidak benar. Hal ini berdasarkan klarifikasi dari Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu Marpaung mengatakan ternyata hal tersebut adalah dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh terduga pelaku seorang pria berinisial HH (22) warga Desa Sipira, Kecamatan Onan Runggu.
“Dalam laporan polisi yang dibuat oleh korban ES, kejadian sebenarnya adalah dugaan tindak pidana penganiayaan, bukan penculikan anak seperti yang tersebar di media sosial,” tutupnya.
(cw8/nusantaraterkini.co)