Nusantaraterkini.co - Mantan Sekjen PKB Lukman Edy menyarankan PKB untuk mengurungkan niatnya usul hak angket dugaan kecurangan Pilpres 2024. Lukman mengatakan PKB baiknya fokus terhadap stabilisasi pemilu yang damai.
"Saran saya kepada Fraksi PKB di DPR, saran saya kepada PKB khususnya, saya tidak bicara kepada NasDem, kepada PKS, itu urusan mereka lah," kata Lukman dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, dilansir dari Detikcom, Sabtu, (24/2/2024).
"Tapi kepada PKB saya menyarankan supaya mengurungkan niatnya untuk hari ini menggunakan hak angket atau hak interpelasi di DPR," sambungnya.
Lukman meminta PKB dan Nahdliyin lebih fokus terhadap situasi pemilu agar baiknya jalan transisi kepemimpinan ini.
"Sehingga apalagi sekarang ya hampir, dibanding pemilu 2019 ditingkat grassroot hampir tidak ada masalah," ujarnya.
Ia mengatakan agar PKB lebih fokus mengambil suara-suara NU untuk pemilu ke depan, lantaran, suara NU untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat ini, dinilai rendah.
"Di Jatim, malah Cak Imin sebagai Ketum PKB mendapatkan suara yang nomor 3, di Jateng juga begitu, sebagai dua basis PKB, Jatim dan Jateng. Tapi justru 01 mendapatkan suara paling kecil dibanding dengan 02 dan 03," ujarnya.
"Faktor-faktornya mungkin banyak ya mungkin bisa jadi performa ketika debat di TV, performa ketika kampanye, tema-tema yang diangkat, sosial medianya, itu tidak membikin happy bagi pemilih-pemilih PKB dan NU, sepertinya NU itu tidak suka dengan cara menyerang," lanjutnya.
Kemudian ia menyinggung pertengkaran dengan PBNU, menurutnya hal itu pun berpengaruh terhadap suara Cak Imin. Ia menilai, hal tersebut yang perlu diperbaiki oleh PKB.
"Saya kira hubungan yang tidak baik dengan PBNU tengkar dengan PBNU menurut saya itu punya implikasi negatif juga terhadap suara yang diperoleh 01," tuturnya.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: Detikcom