Nusantaraterkini.co, DENPASAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pos pengungsian bagi warga terdampak banjir di Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025).
Pantauan di lapangan, secara umum banjir yang terjadi telah surut, sehingga fokus utama penanganan saat ini adalah dalam pencarian korban yang masih hilang dan pembersihan sisa material serta penyedotan genangan air di Basement Pasar Badung dan beberapa titik lainnya.
“Pasar Badung airnya disedot terus menggunakan pompa, kami juga datangkan pompa dari luar Bali untuk mempercepat proses tersebut,” ungkap Suharyanto dalam keterangannya.
Baca Juga : MPR Sampaikan Duka Atas Musibah Banjir Besar di Bali
Lebih lanjut, Kepala BNPB menyatakan, dengan kondisi cepat membaik dan tidak lagi datang hujan, semula status tanggap darurat yang diusulkan 14 hari dipercepat menjadi 7 hari.
“Kondisi di Bali pasca terjadinya banjir, sudah mulai normal dan terkendali,” tegasnya.
Adapun lokasi peninjauan yang dituju adalah pos pengungsian Banjar Sedana Mertha Ubung. Pada lokasi ini, Kepala BNPB berdialog dengan masyarakat terkait keluh kesah dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat.
Baca Juga : BNPB: Tujuh Wilayah di Provinsi Bali Terdampak Banjir dan Longsor
Selain itu, dirinya juga menegaskan akan memberikan kebutuhan lainnya seperti perlengkapan sekolah bagi anak, kebutuhan perempuan dan ibu menyusui.
“Hari ini sembako dan makanan bagi anak-anak kami berikan. Kebutuhan yang masih kurang, segera akan kami penuhi,” imbuhnya.
Bagi rumah yang alami kerusakan, rumah rusak ringan dan rusak sedang akan dibantu oleh pemerintah, termasuk rumah yang alami rusak berat.
Baca Juga : Banjir Besar di Bali, DPR Desak Pemprov Gerak Cepat Perbaiki Sistem Drainase
Sementara itu, untuk pencarian korban hilang hingga kini masih terus dilakukan, dengan menerjunkan sedikitnya 125 personel di lokasi-lokasi yang diduga terdapat korban yang dilaporkan hilang tersebut.
Merujuk laporan telah dihimpun sampai pukul 17.00 WITA, telah berhasil ditemukan satu orang korban meninggal dunia. Sehingga total korban meninggal dunia berjumlah 16 orang dan 1 orang masih dilaporkan hilang.
Adapun rincian korban meninggal dunia sebagai berikut, 10 korban di Kota Denpasar, 2 korban di Kabupaten Jembrana, 3 korban di Kabupaten Gianyar dan 1 korban di Kabupaten Badung.
(zie/Nusantaraterkini.co)