NUSANTARATERKINI.CO, HUMBAHAS - Peristiwa bencana alam yang terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja Bakkara, Kabupaten Humbang Hasudutan, hingga kini masih dilakukan evakuasi petugas gabungan.
Material batu besar yang menutupi desa tersebut, menjadi kesulitan utama bagi petugas gabungan dalam membersihkan puing-puing longsor.
Ragam pilu didapati dari korban terdampak yang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan anggota keluarga terrcinta.
Alexander Silaban satu di antara korban merupakan ayah yang kehilangan kedua orang anaknya atas peristiwa lanag itu.
Kedua anaknya yang hlang, yaitu seorang putra dan seorang putri, Putrinya saat ini Kelas IV SD, sedangkan putranya kelas 1 SD.
IA tiada henti-hentinya melakukan pencarian kedua anaknya, yang hilang pascabanjir bandang dan longsor menerpa desanya.
Meski dengan linangan air mata yang membasahi pipinya, ia tak pututs asah mencari dua anaknya di cela-cela bebatuan besar.
Saat kejadian, Alexander sedang berada di warung, sedangkan anak dan istrinya berada di rumah.
Awalnya, Alexander mengira anak dan istrinya ikut dalam ibadah malam di rumah warga sekitar.
"Saat itu saya sedang berada di warung, pas ada tanda-tanda kejadian itu aku kejar ke lokasi tempat ibadah doa itu aku pikir nereka di sana ternyata tidak,"tuturnya.
Namun, setekag mendengar suara gemuruh dari pebukitan, dia langsung menujuke rumah warga yang sebelumnya ibadah doa dan tak menemukan anaknya di sana.
Aalexander pun bergegas ke rumahnya, namun sebelum tiba, lokasi sekitar telah terendam banjir bandang dan bongkahan batu telah menimbun seisi kampung.
Kemudian dia mendengar suara istrinya yang meminta tolong, lalu dia menyelamatkannya bersama warga sekitar. Istrinya yang sudah dalam keadaan terluka kini pun sedang menjalani prawatan di rumah sakit.
Alexander berharap, Tim SAR Gabungan berharap menemukan kedua anaknya maupun para korban lainnya.
"Untuk pemerintah, Tim SAR tolonglah kami agar anak kami dapat ditemukan,"ujar Alexander sambil menangis.
Terpantau di lokasi, selain rumah warga makam juga ada yang tertimbun bebatuan besar.
(*)