Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Bawa Berbagai Poster Protes, Ratusan Warga Samosir Serukan Tutup TPL

Editor:  Fadli Tara
Reporter: JAS
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Bawa Berbagai Poster Protes, Ratusan Warga Samosir Serukan Tutup TPL

Nusantaraterkini.co, SAMOSIR - Ratusan masyarakat Samosir serukan tutup TPL di Kantor DPRD Samosir, Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir(17/07/25).

Demonstrasi bermula berkumpul di area Gereja HKBP Bolon lalu bergerak beriringan menggunakan mobil ke kantor DPRD dan nantinya akan dilanjutkan ke kantor Bupati Samosir.

BACA JUGA: Prabowo: Uni Eropa Butuh Komoditas Kita, Kita Butuh Teknologi Mereka

Sesampainya di halaman kantor DPRD Samosir, demonstrasi diamankan pihak polisi dan satpol pp agar tetap tertib saat melakukan aksi.

Tak berselang lama, Ketua DPRD Nasib Simbolon berserta anggota menyambut para demonstrasi dan mempersilahkan masyarakat menyuarakan aspirasinya.

Demonstrasi tergabung dari aliansi masyarakat adat, tokoh agama, Gereja HKBP, ormas, presis, GAMKI, KSPPM dan aliansi gerak tutup TPL yang dihadiri 300 kurang lebih.

Masyarakat mengutarakan bahwa selama ini, TPL telah merusak tanah ulaya adat menimbulkan kerusakan hutan dan tanah adat di kawasan Danau Toba, mulai dari penebangan hutan secara liar, kerusakan lingkungan, banjir bandang dan rusaknya ekosistem.

Ketua aksi Anggiat Sinaga, mengatakan bahwa ia bersama seluruh aliansi dan masyarakat Samosir menyuarakan tutup TPL.

" Kami dari berbagai aliansi dan seluruh warga Samosir menyuarakan agar PT TPL segera ditutup, karena telah merusak tanah adat dan hutan yang dimana sejatinya hutan sebagai penyangga untuk keberlanjutan kehidupan kini tinggal menunggu waktu," ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa kerusakan tidak hanya tanah adat maupun hutan tetapi perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

"Kerusakan hutan dengan penebangan liar masih masif terjadi di Samosir, perebutan tanah adat, bencana banjir bandang, kerusakan ekosistem dan menimbulkan perpecahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat sehingga TPL segera harus di tutup," tambahnya.

Tokoh masyarakat Pala Tua Sinaga, mengatakan TPL telah menebang kayu secara ilegal yang masih marak terjadi.

"Penebangan hutan secara masif masih sering terjadi di Samosir, hal tersebut sangat membuat keresahan dan kegelisahan akan berkelanjutan kehidupan di kawasan Danau Toba.

kalau gerakan ini berhasil untuk menutup TPL, kita akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan ekosistem dan menghijaukan hutan adat kembali," tambahnya.

BACA JUGA: Prabowo Soal Tarif AS: yang Penting adalah Rakyat Saya, Pekerja-pekerja Kita

Ia juga menyuarakan agar DPRD sebagai wakil rakyat untuk membuat pansus dan menyatakan tutup TPL.

"DPRD Samosir harus membuat pansus, kami harapkan anggota dewan untuk menyuarakan menutup TPL, berusaha memperkuat suara kita semoga TPL segera ditutup demi masa depan kita dan anak-anak kita," tutupnya.

(jas/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan