Nusantarterkini.com, LANGKAT - Tiga bidan desa di bawah pengawasan UPT Puskesmas Tangkahan Durian, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga tak pernah masuk bekerja.
Perlu diketahui, secara teknis bidan desa berada di bawah pembinaan dan pengawasan puskesmas, karena bidan dalam menjalankan tugasnya di desa merupakan bagian dari perpanjangan tangan puskesmas.
Informasi yang diperoleh wartawan, ketiga bidan desa yang dimaksud berasal dari Kota Binjai yang berinisial RN, EN, dan ST.
Bahkan disebut-sebut ketiga bidan desa ini, diduga mengeluarkan atau menyetor sejumlah uang sebagai "pelicin" agar memuluskan langkah mereka.
Sejumlah uang yang dikeluarkan bidan desa ini, diduga diserahkan kepada kepala UPT Puskesmas Tangkahan Durian.
Ketika wartawan menyambangi UPT Puskesmas Tangkahan Durian untuk melakukan upaya konfirmasi, terlihat suasana yang begitu sepi.
Sejumlah ruangan terlihat gelap, hanya beberapa pegawai atau petugas yang berada di dalam ruangan. Namun salahseorang pegawai puskesmas mengatakan sedang mati listrik.
Namun sayang, Kepala UPT Puskesmas Tangkahan Durian, Juliarso tak berada di puskesmas.
"Kepala puskesmas pergi ke dinas sejak pagi," ujar seorang pegawai dibagian poli.
Disinggung kenapa puskesmas terlihat sepi, mereka mengatakan, jika siang hari memang puskesmas sepi.
"Kalau udah siang memang sepi," ujar seorang pegawai.
Pegawai itu juga sempat bertanya, ada keperluan apa bertemu dengan kepala UPT Puskesmas Tangkahan Durian.
"Ada keperluan apa ya? ," tanya pegawai sembari wartawan menjelaskan ingin mengkonfirmasi soal bidan desa.
Tak hanya itu, saat dikonfirmasi sambungan seluler dan pesan singkat WhatsApp, Kepala UPT Puskesmas Tangkahan Durian, Juliarso juga tak memberikan komentarnya hingga berita ini diterbitkan. (rsy/nusantaraterkini.co)