Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

2 IRT di Langkat Diduga Dianiaya Oknum TNI AL Gegara Dituding Curi Berondolan Sawit

Editor:  hendra
Reporter: DRA
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
2 IRT di Langkat Diduga Dianiaya Oknum TNI AL Gegara Dituding Curi Berondolan Sawit. Ilustrasi penganiayaan. (Foto: istimewa).

nusantaraterkini.co, LANGKAT - Dua ibu rumah tangga (IRT) warga Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat mengaku dianiaya oleh oknum anggota TNI AL berinisial D.

Kedua IRT itu adalah N dan E. Mereka dianiaya lantaran dituding mencuri berondolan sawit. Kini keduanya telah resmi melaporkan oknum anggota TNI AL berinisial D tersebut ke Pomal Lantamal I Belawan. 

Kuasa hukum kedua IRT, Rios Arios mengatakan, peristiwa penganiayaan kepada kedua IRT terjadi pada Selasa (29/4/2025). Saat itu kedua korban masuk ke Perkebunan Koperasi Awal Makmur, di Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, untuk bekerja sebagai pengumpul berondolan sawit. 

"Terduga pelaku D yang ditugaskan sebagai pengawas kebun sawit tersebut melihat dan mengikuti kedua korban. Kemudian, singkat cerita, D memukul kedua korban hingga mengalami luka dibagian kepala dan pipi," ujar Rios, Sabtu (3/5/2025). 

Rios menduga, mulanya terduga pelaku D mengira kedua korban mencuri berondolan sawit. Sehingga D diduga melakukan penganiayaan.

“Kemungkin pelaku mengira keduanya mencuri brondolan, tapi salah sangka. Karena sewaktu membuka bungkusan yang dibawa korban, ternyata isinya daun ubi dan indomie, bukan berondolan,” kata Rios. 

Satu hari usai peristiwa, kedua korban melaporkan D ke Pomal Lantamal I Belawan. Namun, kata Rios, diketahui korban dan pelaku telah bertemu untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. 

“Kemarin, terduga pelaku dan korban telah bertemu di Tanjung Pura, Langkat, difasilitasi kepala Desa Bubun bersama pimpinan terduga pelaku. Mereka telah sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaaan,” ujar Rios. 

“Karena pelaku mengaku khilaf dan mungkin sedang ada masalah sehingga tidak terkontrol emosinya. Selanjutnya, saya belum tahu kapan, mereka akan ke Pomal untuk menyampaikan hasil perdamaian itu,” sambungnya. 

Sementara itu, Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menangani laporan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh D terhadap N dan E. 

“Yang jelas, memang ada masyarakat membuat laporan ke Pomal. Saat ini sedang dilakukan pendalaman,” ucap Nelson.

(Dra/nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan