Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Transisi Pemerintahan, Pengamat: Jokowi-Prabowo Sama-sama Saling Support

Editor:  Feriansyah Nasution
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Jokowi-Prabowo Makan Malam Bahas soal Transisis Pemerintahan./Ist

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan, dirinya senang dengan proses transisi pemerintahan ke Prabowo Subianto berjalan dengan mulus.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyakini jika transisi perjalan Pemerintahan Jokowi ke Prabowo akan aman terkendali tanpa ada gangguan apapun.

Ujang menturkan, pasca Prabowo ditetapkan sebagai Presiden terpilih. Jokowi sudah memepersiapkan transisi sebelum mengakhir masa bhakti selama 10 tahun menjabat.

"Ya apa yang disampaikan Jokowi serta tokoh-tokoh lain bahwa transisi aman lancar dan damai ini sudah terjadi tinggal menghitung hari Prabowo akan dilantik dan Jokowi purna selama 10 tahun memerintah dan tidak ada gejolak apa-apa dan hubungan Jokowi serta Prabowo saling menerima, mensupport dan mendukung karena itu saya menyakini bahwa transisi akan damai, aman dan tanpa ada gejolak apapun," ujarnya kepada Nusantaraterkini.co, Rabu (9/10/2024).

Ujang pun berharap, negara ini harus dijaga dan dirawat bersama-sama dan adanya transisi aman dan nyaman dari Jokowi ke Prabowo sudah memberikan kedamaian bahwa tidak ada konflik apapun yang nanti akan terjadi pada saat Prabowo dilantik 20 Oktober mendatang.

"Tentu sebagai anak bangsa akan tetap mensupport hal itu agar perjalan transisis aman dan lancar sesuai harapan bersama untuk menjaga keamanan serta stabilitas politik dan persatuan kesatuan bangsa," tegasnya.

Sedangkan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono menyebutkan bahwa kelancaran transisi ini merupakan bukti adanya kontinuitas pemerintahan yang baik, yang jarang terjadi di negara lain.

“Ini menunjukkan transisi yang sangat baik dan berkesinambungan. Di negara lain, saya rasa tidak seperti ini,” katanya.

Menurutnya, kelancaran transisi ini bukan hanya soal peralihan kekuasaan, tetapi juga tentang bagaimana pemerintahan yang ada menyelesaikan tugasnya dengan tuntas untuk mendukung pemerintahan berikutnya.

“Ini bukan tentang gonjang-ganjing transisi, tetapi tentang pemerintahan yang akan menyelesaikan pekerjaannya demi pemerintah yang akan datang, yang perlu dihargai,” tambahnya.

Thomas juga mengungkapkan rasa bangganya karena pernah menjadi bagian dari tim transisi sebelum bergabung dengan Kementerian Keuangan. Ia menekankan bahwa proses transisi tersebut dijalankan dengan kolaborasi yang erat dan transparan, terutama dalam penyusunan RAPBN.

“Saya merasa terhormat bisa terlibat dalam proses ini. Semua angka di APBN dirancang melalui proses panjang yang terukur, dengan cara yang baik dan transparan serta kerja sama yang sangat erat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Thomas menilai kelancaran transisi ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi pemerintahan di masa depan.

“Tanpa hal seperti ini, kita bisa menghadapi kendala. Namun, dengan kelancaran ini, kebijakan yang dihasilkan akan lebih baik dan berjalan mulus,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana angkat bicara mengenai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Plataran, Gelora Bung Karno (GBK) malam ini. Ari mengatakan keduanya memang selalu berkomunikasi intens baik formal maupun informal.

"Presiden Jokowi selalu menjalin komunikasi yang erat dan intens dengan Presiden Terpilih di setiap kesempatan, baik dalam forum-forum formal maupun pertemuan informal," kata Ari.

Ia menyebut kebersamaan itu guna memastikan transisi berjalan lancar.

"Kebersamaan antar dua pemimpin bangsa ini sangat diperlukan untuk memastikan proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar," ujarnya.

(cw1/nusantaraterkini.co)