Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Sederet Prestasi Prabowo Subianto Pimpin Kementerian Pertahanan

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Ilham Al Banjari
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)

Sederet Prestasi Prabowo Subianto Pimpin Kementerian Pertahanan

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Sederet capaian dan prestasi dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto tercatat saat memimpin Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI).

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) pada 23 Oktober 2019. Prestasi Prabowo sebagai Menhan RI menjadikan Indonesia disegani dunia.

Antara lain, Menhan Prabowo mengantarkan Indonesia menduduki peringkat ke-13 kekuatan militer di dunia. Kekuatan militer Indonesia berada di atas Australia yang menduduki posisi ke-16, kemudian Iran ke-17, dan Israel ke-18.

Prabowo juga mengantarkan kekuatan militer Indonesia menduduki posisi ke-7 di Asia. Posisi ini menempel ketat kekuatan militer Turki ke-6 dan Jepang ke-5, sementara posisi pertama diduduki oleh China.

Di Asia Tenggara, Prabowo berhasil mengantarkan kekuatan militer Indonesia di posisi pertama. Vietnam dan Thailand menyusul di posisi ke-2 dan ke-3.

Selain itu, Prabowo juga mencatatkan segudang prestasi sebagai Menhan RI ke-26. Pertama, mengokohkan Sishankamrata dengan menetapkan Komponen Cadangan (KOMCAD) TNI sebagai kekuatan militer tambahan.

Kemudian, modernisasi alutsista di seluruh matra dengan pembelian Jet Tempur Rafale dan F-15EX serta Kapal Selam Scorpene. Ketiga, pengembangan industri pertahanan PT Pindad dengan produksi 500 unit Kendaraan Taktis 4x4 Maung.

Selanjutnya, pembangunan Kapal Fregat Merah Putih buatan Indonesia yang dikembangkan PT PAL Indonesia bersama ilmuan dan insinyur dalam negeri. Kelima, penguatan teknologi pertahanan melalui pengembangan riset oleh Universitas Pertahanan (Unhan) RI untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan ketersediaan air bersih.

Keenam, diplomasi pertahanan melalui kunjungan ke negara sahabat untuk meningkatkan kerja sama industri pertahanan dan memperkuat postur Tentara Nasional Indonesia.

(HAM/nusantaraterkini.co)