Nusantaraterkini.co - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo menilai lonjakan perolehan suara partainya di Sirekap KPU dianggap wajar lantaran suara di daerah-daerah unggul baru tercatat dalam rekapitulasi.
"Kenaikan ini sesuatu yang wajar. Karena kami lihat beberapa suara dari daerah PSI mendapatkan suara cukup signifikan mulai masuk. Memang seharusnya seperti itu," kata Sigit dalam wawancaranya dengan CNN Indonesia TV, Minggu (3/3/2024).
Namun, Sigit tak merinci terkait suara dari daerah mana saja yang baru masuk dalam Sirekap KPU tersebut. Ia hanya menjelaskan jumlah suara PSI alami kenaikan karena suara di daerah-daerah yang mencoblos PSI mulai masuk.
"Dan ketika suara dari wilayah-wilayah PSI mendapatkan suara sedikit itu masuk([ke Sirekap), maka PSI akan turun. Gitu saja sih," kata dia.
Sigit mengklaim kondisi lonjakan suara PSI bukanlah bentuk penggelembungan suara, melainkan sekadar perhitungan suara normal. Kendati demikian, ia mengaku tengah menunggu posisi PSI saat ini dalam hasil hitung resmi KPU.
Sigit mengaku masih berbaik sangka terhadap kepada KPU. Terlebih, ia mengatakan sejak awal KPU sudah mengakui adanya masalah dengan Sirekap.
"Enggak ada (suara parpol lain diambil)," kata dia.
"Dan kesalahan terjadi bukan PPP saja. PSI juga ada dapat suara signifikan, tapi ditulisnya nol," tambahnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Per Senin (4/3/2024), pukul 06.00 suara PSI masih bertahan di angka 3,13 persen atau sebesar 2.404.199 suara. Jumlah itu alami kenaikan setelah hanya bertahan di angka sekitar 2,8 persen.
Dari penelusuran CNN Indonesia, perolehan suara PSI berdasarkan hasil Sirekap, kemudian dicocokkan dengan formulir Model C1 yang diunggah lewat situs resmi pemilu2024.kpu.go.id. memiliki hasil perolehan suara yang sah yang didapatkan PSI di Sirekap tidak cocok dengan perolehan suara di TPS.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: CNNIndonesia.com